Nasional

Tips Lindungi Tubuh Hadapi Perubahan Cuaca

Rab, 20 Desember 2017 | 14:50 WIB

Tips Lindungi Tubuh Hadapi Perubahan Cuaca

Ilustrasi: youtube

Jakarta, NU Online
Saat menghadapi kondisi cuaca yang berubah-ubah, banyak orang mudah terkena gangguan seperti demam, flu dan batuk. Flu dikatakan bukan gangguan berat, namun terbukti mengurangi kenyamanan dalam beraktivitas.

Ketua Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU) Hisyam Said Budairi, mengungkapkan sebenarnya setiap individu dapat melakukan upaya pencegahan dari gangguan-gangguan tersebut.

“Paling mudah adalah mengikuti anjuran Gerakan Masyarakat Sehat (Germas),” ujar Hisyam di ruang kerjanya, Gedung PBNU Jakarta Pusat, Selasa (19/12).

Panduan dalam Germas dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang cukup dan bergizi seimbang, istirahat yang baik, dan biasakan olahraga

“Makanan harus ada sayur, protein, karbohidrat. Kalau  itu semua terpenuhi kesehatan akan terjaga, karena manusia memang didesain bisa sehat dengan cara seperti itu,” ujar lulusan Fisika Kesehatan Instrumentasi Universitas Indonesia, dan Operation Riset dari sebuah universitas di Amerika.

Menurut Hisyam di kota-kita besar seperti Jakarta yang masyarakatnya selalu diburu kesibukan, dalam hal mengonsumsi makanan dilakukan dengan cepat.

“Makan seadanya atau ngasal, kualitas makan jelas tidak bagus,” tambah pria kelahiran Malang, Jawa Timur itu.

Demikian juga karena pulang pergi bekerja bersaing dengan kemacetan lalu lintas, waktu istirahat menjadi tidak baik.

Artiya gangguan-gangguan seperti flu sebenarnya terjadi karena ketidakmampuan kita dalam mengendalikan situasi. Hal itu menambah besar peluang datangnya gangguan tubuh, ketika daya tahan tubuh kita sedang tidak baik.

“Kalau daya tahan tubuh bagus, nggak masalah. Kalau kurang bagus akan jadi pemicu gangguan-gangguan itu,” papar pengajar di kelas internasional sebuah perguruan tinggi di Jakarta.

(Baca juga: Cara Sederhana Ini Bisa Cegah Difteri)

Asupan makanan seimbang dapat juga diatasi dengan kecukupan zat-zat yang didapatkan dari buah-buahan. Di Indonesia yang terkenal tropis dapat dengan mudah dan murah diperoleh pepaya dan pisang. Pepaya mengandung kalsium juga vitaman C-nya dominan. Pisang megandung potasium yang bisa memperkuat pembuluh darah. 

“Nggak harus buah yang mahal kayak apel, atau jeruk impor. Buah-buahan dari tukang sayur juga bisa jadi solusi. Jadi kita berpikir yang realistis saja,” kata dia.

Hisyam menyebut buah-buahan sangat penting karena mengandung banyak serat yang baik untuk pencernaan. 

“Sisa-sisa makanan yang dimasukkan ke dalam tubuh akan dibuang. Kalau mengendap di tubuh akan jadi racun. Kalau siklus tubuh bagus akan sangat menolong tubuh, juga bisa mengendalikan kolesterol berlebih,” ujar pria yang juga aktif di Teknical Working Group TBC di Kementerian Kesehatan.

Jika seseorang mengonsumsi nasi terlalu banyak dan hanya sedikit lauk dan sayur serta buah, keadaan tubuh juga mudah terserang berbagai gangguan kesehatan.

Untuk mengimbangi kebutuhan serat dan vitaman dari buah ada anjuran memakan buah lebih dahulu sebelum mengonsumsi nasi agar tubuh tidak terlalu merasa lapar sehingga konsumsi nasi berlebih bisa dicegah.

Konsumsi nasi yang berlebih menyebabkan karbohidrat terlalu tinggi, dan lama kelamaan menimbulkan tingginya kadar gula darah. 

Terkait dengan olah raga, bagi masyarakat yang sibuk dengan aktivitas kerja sehingga kurang memiliki waktu untuk olahraga, Hisyam memberi solusi, olahraga yang sederhana tetapi efektif dapat dilakukan untuk membantu tubuh lebih sehat. 

“Jalan kaki olahraga yang paling murah dan simple. Kalau di kantor misalnya ada lift jangan naik lift, jalan lewat tangga pelan-pelan saja. Kalau kencang-kencang akan masalah juga,” Hisyam menambahkan.

Selain itu, bila di tempat kerja ada kesempatan melakukan gerakan fisik, hal itu bisa dilakukan.

“Jangan segan-segan ambil minuman sendiri. Atu ngeprint ke tempat yang agak jauh, jangan mengandalkan bluetooth. Itu sengaja agar ada aktivitas fisik supaya ada gerakan. Kalau duduk terus juga nggak bagus,” pungkas Hisyam. (Kendi Setiawan)