Nasional

Tips Sehat Berbuka Puasa di Tengah Pandemi Covid-19

Sel, 28 April 2020 | 10:10 WIB

Tips Sehat Berbuka Puasa di Tengah Pandemi Covid-19

Ilustrasi puasa. (NU Online)

Jakarta, NU Online
Wabah Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) sebagai pandemi global dan memakan korban jiwa sebanyak 211.326 orang per 28 April 2020 di seluruh dunia harus dicegah salah satunya dengan menjaga kesehatan tubuh.

Memasuki bulan suci Ramadhan, pandemi ini belum berakhir, begitu juga di Indonesia. Sebab itu, setiap orang yang menjalankan puasa harus tetap memperhatikan kesehatan. Di antaranya ketika menyantap menu berbuka puasa.

Menurut Pakar Kesehatan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), dr Syahrizal Syarif menjelaskan, jika berbuka kalau bisa jangan makanan yang susah diolah terlebih dulu, yaitu makanan-makanan yang berupa sayur dan lemak.

“Makanan lemak itu untuk santap sahur saja,” kata Syahrizal kepada NU Online, Selasa (28/4) di Jakarta.

Untuk berbuka puasa, lanjut Ketua PBNU Bidang Kesehtan ini, kalau bisa juga jangan makanan yang bersantan. Karena dalam kondisi berbuka puasa, makanan harus diolah secara cepat.

“Berbuka puasa dengan yang ringan dan manis itu baik dan sehat, entah itu kurma, teh manis hangat, itu bagus karena lambung itu sudah 12 jam istirahat, sebaiknya jangan langsung makanan berat,” jelasnya.

Ia menerangkan, nasi itu termasuk makanan berat, kalau yang bagus makan takjil, setelah itu sholat maghrib, lalu berbuka dengan nasi. “Jangan langsung menu yang berat-berat, kasihan perutnya,” ucap Syahrizal.

Dia juga menegaskan bahwa sholat tarawih itu menyehatan dari sisi medis. Menurutnya, empat jam lamanya, makanan masih ada di lambung.

“Jadi tarawih itu pas banget. Bakda isya kita tarawih, sambil mengolah makanan buka puasa,” tuturnya.

Syahrizal juga berpesan kepada masyarakat agar tetap jaga jarak dan sebaiknya tidak mengadakan buka puasa bersama dengan berkerumun melebihi 5 orang. Hal ini tentu saja untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

Berikut beberapa kiat untuk menjaga pola makan sehat selama Ramadhan, terutama ketika berbuka puasa seperti dirangkum Tirto. Pola makan sehat ini perlu terus dibawa meski bulan puasa sudah berakhir.

1. Minum air putih sebelum berbuka. Minumlah banyak cairan seperti air putih, jus segar, atau susu. Hal ini akan mencegah dehidrasi dan menyediakan cairan penting bagi tubuh. Air putih tetap menjadi sumber hidrasi terbaik. Minum satu sampai dua gelas air sebelum makan dan tidak selama makan untuk menghindari gangguan pada proses pencernaan. Waspadai minuman manis saat berbuka puasa karena mengandung banyak gula dan kalori.

2. Awali buka puasa dengan kurma. Kurma dimakan pada sebelum berbuka, karena kurma adalah sumber gula alami yang bergizi, sehingga mampu memenuhi kebutuhan energi setelah seharian berpuasa. Jika Anda menderita sakit kepala pada saat puasa, kemungkinan besar disebabkan oleh gula darah rendah, maka awali buka puasa dengan dua kurma untuk menambah kadar gula darah.

3. Makan semangkuk sup. Sup salah satu alternatif hidangan yang sehat untuk berbuka puasa. Air dalam sup membantu mencukupi kadar air dalam tubuh. Banyak pilihan sup yang bergizi, seperti sup ayam, sup tomat, sup bawang, yang bisa dikonsumsi untuk berbuka.

4. Jangan lupa sayur di menu berbuka. Sayuran kaya akan vitamin, mineral, dan serat dengan begitu banyak nutrisi dan sedikit kalori. Semakin berwarna sayuran yang dimakan, semakin banyak manfaat kesehatan. Sayuran juga memberi rasa kenyang, sehingga lebih sedikit makanan utama yang dikonsumsi.

5. Pilih karbohidrat yang baik. Selain sayuran, makanan berbuka harus mengandung karbohidrat yang bisa diperoleh dari beras merah, gandum atau roti dan kentang. Karbohidrat kompleks memberikan sumber energi yang lebih stabil dan berkelanjutan di samping serat dan mineral.

6. Pilih protein tanpa lemak. Selain karbohidrat, kandungan yang harus ada saat berbuka adalah makanan yang mengandung protein baik yang mudah dicerna dan mengandung semua asam amino esensial. Tubuh membutuhkan protein untuk membangun dan mempertahankan massa otot. Daging sapi, susu, yogurt, telur, keju, ikan dan jenis unggas lainnya mengandung protein berkualitas tinggi. Sertakan ikan, ayam tanpa kulit atau kalkun dan susu rendah lemak untuk dikonsumsi sebagai makanan untuk berbuka. Bagi vegetarian, bisa dipilih protein nabati seperti kacang-kacangan.

7. Jangan kalap saat berbuka puasa. Jangan terburu-buru saat makan. Setelah berpuasa selama satu hari penuh, terlalu banyak makan sat berbuka bisa menyebabkan gangguan pencernaan dan masalah lambung lainnya. Meski merasa lapar, usahakan tetap makan sesuai dengan porsi makan biasa. Mengontrol ukuran porsi makan adalah kunci untuk tetap sehat dan mencegah penambahan berat badan.

8. Hindari makanan tinggi lemak, garam dan gula. Jauhi makanan berat untuk berbuka puasa yang mengandung lemak, garam dan gula tambahan yang tidak sehat. Saat memasak, buat resep Ramadan favorit Anda lebih sehat dengan cara memanggang, mengukus, dan merebus. Tambahkan racikan bumbu dan rempah-rempah untuk memberi rasa makanan. Ganti minuman manis dengan gula alami dalam buah-buahan, buah kering dan salad buah.

Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Kendi Setiawan