Nasional

Tolak Hadiri Undangan PBB, GP Ansor: Suu Kyi Bunuh Diri

NU Online  ·  Senin, 18 September 2017 | 12:04 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Tim Kajian Rohingya GP Ansor Mahmud Syaltout menilai, pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi berada dalam situasi yang dilematis. Oleh sebab itu, Suu Kyi menolak untuk memenuhi undangan Sidang Majelis Umum Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). 

“Suu Kyi berada dalam posisi terjepit. Terjepit sama militer, terjepit di sektor energi, terjepit dengan partainya yang ternyata lebih dekat dengan Rohingya,” kata Syaltout kepada NU Online di Jakarta, Jumat (15/9).

Dosen Universitas Indonesia itu menduga, Suu Kyi memilih untuk banyak diam dan menghindari dunia internasional. Bagi Syaltout, Suu Kyi akan blunder dan bunuh diri kalau sampai dia menghadiri undangan PBB tersebut.

“Kalau dia hadir maka dia akan blunder dan bunuh diri. Akhirnya dia memilih untuk diam,” ujarnya.

Meski demikian, Syaltout menilai, Suu Kyi merupakan tokoh sentral yang masih dibutuhkan oleh warga Rohingya. Partainya Suu Kyi merupakan satu-satunya pihak yang masih bisa diajak ngobrol oleh Rohingya. 

Juru bicara partainya Suu Kyi, Aung Shin, mengatakan, peraih nobel perdamaian tersebut tidak takut menerima kritik dari luar. 

Aung Shin berdalih, ketidakhadiran Suu Kyi adalah mungkin disebabkan oleh adanya masalah yang lebih mendesak untuk diselesaikan sehingga tidak bisa memenuhi undangan PBB. (Muchlishon Rochmat/Abdullah Alawi)