Nasional

Umat Islam Didorong Lakukan Penyaringan terhadap Setiap Informasi

Kam, 2 Juni 2022 | 14:15 WIB

Umat Islam Didorong Lakukan Penyaringan terhadap Setiap Informasi

Mustasyar PBNU, KH Zakky Mubarak. (ist)

Jakarta, NU Online

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Zakky Mubarak menjelaskan bahwa di era globalisasi ini, umat manusia selalu dibanjiri dengan informasi yang datang dari berbagai lapisan masyarakat. Sampainya informasi pada kita merupakan sesuatu yang banyak menguntungkan, tetapi tidak semuanya, kadang-kadang ada yang merugikan.


Kiai Zakky mengibaratkan bahwa informasi yang berkembang di tengah masyarakat bagaikan derasnya arus air, ada yang mendatangkan kebaikan dan ada pula yang mendatangkan kerusakan.


“Manusia Muslim diharapkan ajaran agamanya agar mampu menyaring informasi kepadanya dan bersikap kritis. Ada informasi yang menguntungkan masyarakat dan ada juga yang merugikan. Manusia Muslim diperintahkan agar bisa memilih berbagai informasi itu dengan bisa menyampaikan atau menyimpannya dengan baik,” ucap Kiai Zakky Mubarak, Kamis (2/6/2022) lewat facebooknya.


Bila informasi membawa manfaat, imbuhnya, atau merupakan informasi yang perlu dikemukakan agar bisa diantisipasi maka ia perlu disampaikan dan dibicarakan. Sebaliknya apabila informasi itu akan merusak atau merugikan sesama, lebih baik tidak dibicarakan dan tidak disampaikan.


Sahabat Abu Hurairah meriwayatkan suatu hadis dari Nabi Muhammad saw yang menjelaskan: “Cukup seorang itu menjadi pendusta bila ia membicarakan semua informasi yang didengarnya.” (HR Muslim)


Hadits tersebut, ucap Kiai Zakky, menjelaskan pada umat Islam bahwa orang yang menceritakan segala sesuatu yang ia dengar, berarti ia juga banyak berdusta, karena apa yang ia dengar tidak selamanya kebenaran, sebagian dari padanya adalah dusta yang datang dari orang lain.


“Adalah sikap yang tidak bijaksana dan amat bodoh apabila selalu menceritakan segala apa yang kita dengar dari orang lain,” tegas Ketua Lembaga Dakwah PBNU periode 2010-2015 itu.


Dia menjelaskan, dalam Al-Qur’an diperintahkan bagi orang yang beriman agar menerima berita secara hati-hati dan melakukan tabayun (mencari kejelasan) secara lengkap sehingga memperoleh informasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Dengan sikap seperti itu maka tidak akan menimbulkan penyesalan di masa yang akan datang.


“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS Al-Hujurat: 6)


Menurut Kiai Zakky, ayat tersebut memerintahkan kepada setiap orang yang bijaksana agar memperhatikan informasi yang sampai kepadanya secara kritis, sehingga tidak melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri atau merugikan orang lain.


Karena kesalahan informasi atau ketidakmampuan memahami informasi itu secara benar, sering menimbulkan perpecahan dan perselisihan di tengah-tengah masyarakat. Pertengkaran dan perselisihan itu terkadang meningkat sampai pada permusuhan satu dengan yang lainnya maka yang rugi adalah anggota masyarakat.


“Apabila terjadi pertikaian di tengah masyarakat, ditugaskan pada setiap orang agar mendamaikan mereka dan menghilangkan perselisihan. Dengan demikian kesalahan informasi dapat dihindari dan kesalahpahaman dapat dikurangi,” tutur Kiai Zakky.


Pewarta: Fathoni Ahmad

Editor: Kendi Setiawan