Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengimbau Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor NU dan Pagar Nusa agar mengkonsolidasi para kadernya. Imbauan itu dimaksudkan agar tidak ada yang bertindak sendiri di luar komando pimpinan.
Demikian disampaikan Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Tsaquf kepada NU Online, Jumat (19/4), merespons situasi paska penyelenggaraan pemilu pada 17 April 2019.
Lebih lanjut, untuk tetap terjaganya keamanan, Gus Yahya mengimbau kedua badan otonom NU itu agar senantiasa berkomunikasi dengan pihak TNI dan Polri untuk berkonsultasi, memperoleh arahan-arahan, dan berkoordinasi terkait keamanan dan stabilitas sosial.
Selain itu, Gus Yahya mengimbau menggalang silaturrahmi di antara para kiai di lingkungan masing-masing untuk mengembalikan keguyuban dan mengobati kerenggangan di antara masyarakat yang sempat terjadi akibat perbedaan pilihan politik.
Sementara kepada warga NU, ia menegaskan bahwa hingga kini belum ada presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 yang dinyatakan resmi terpilih sampai dengan pengumuman hasil pemilu oleh KPU pada 22 Mei 2019.
Oleh karena itu, warga NU tidak perlu ada yang membuat reaksi berlebihan terhadap klaim pihak mana pun terkait hasil pemilu, baik dari lembaga-lembaga penyelenggara quick count maupun kandidat.
“Semua klaim kemenangan yang bersifat sepihak sebelum pengumuman resmi KPU harus diabaikan,” ucapnya.
Ia berharap, warga NU senantiasa mengupayakan terjaganya ketenangan dan harmoni masyarakat, serta mempercayakan sepenuhnya masalah hukum dan ketertiban umum kepada yang berwenang, khususnya TNI dan Polri. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)