Nasional

Wanita Harus Pintar karena Berpeluang Wariskan Kecerdasan pada Anak

Jum, 9 September 2022 | 19:30 WIB

Wanita Harus Pintar karena Berpeluang Wariskan Kecerdasan pada Anak

Nadia Abdurrahman. (Foto: tangkapan layar youtube Khas Kempek)

Jakarta, NU Online
Nadia Abdurrahman menjelaskan bahwa setiap insan memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan, tak terkecuali perempuan. Maka itu, menegaskan perempuan bisa memanfaatkan kesempatan itu dengan berpendidikan.

 

"Mutlak perempuan harus pintar," ungkapnya dalam acara Seminar Ngaji Santri Milenial dalam rangka Haul KH Aqiel Siroj ke-33 dan Sesepuh Pondok pesantren KHAS di Cirebon, Kamis (8/9/2022).

 

Mengutip penelitian ahli dari University of Washington, Nadia menyampaikan bahwa wanita dua kali berpeluang mewariskan kecerdasan pada anak daripada pria.

 

Hal itu, sambung dia, sebab wanita cenderung mentransmisi gen kecerdasan ke anak yang terbentuk dari kromosom X, yang mana wanita memiliki dua kromosom X, sedangkan pria hanya memiliki satu kromosom X.

 

Lebih lanjut, putri dari KH Ibnu Ubaidillah (Abah Inu) Arjawinangun, Cirebon itu mengatakan, sedikitnya terdapat empat kecerdasan yang wajib dimiliki perempuan, meliputi kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan finansial.

 

"Harus berdaya secara intelektual. Seperti memiliki kemampuan kognitif, kemampuan menalar, memecahkan masalah, mengingat, menganalisa, memahami, mengevaluasi, berpikir rasional," ungkap wanita kelahiran Cirebon, 17 Mei 1994 itu.

 

Selain berdaya secara intelektual, Nadia juga mengatakan perempuan harus bisa berdaya secara emosional. Adapun kecerdasan emosional yang harus dimiliki di antaranya, bersikap adaptif, disiplin, tanggung jawab, komitmen, kerja sama, kontrol diri, mengenali perasaan orang lain, mengelola emosi.

 

Para peneliti dari University of Basel di Switzerland mengatakan bahwa ada perbedaan struktur otak antara anak perempuan dan anak laki-laki yang menjadikan perempuan cenderung lebih emosional daripada laki-laki.

 

Hal itu karena otak anak laki-laki memiliki volume insula anterior yang tumbuh lebih besar yang menyebabkan perilaku kurang peka terhadap perasaan dan emosi. Sedangkan struktur otak yang seperti itu tidak ditemukan dalam perempuan.

 

“Dengan kesadaran ini, di situ ada keseimbangan yang bisa kita usahakan,” tutur alumni dari Institut Imam Nafi’e Maroko itu.

 

Selanjutnya, ia mengatakan perempuan harus mampu berdaya secara spiritual. Kemampuan ini meliputi dapat bersikap jujur, tulus, bijaksana, adil, toleransi, rendah hati, menghargai, tenang dalam menghadapi masalah, mampu mendamaikan diri, dan memberi tanpa berharap.

 

Keempat, Nadia mengatakan perempuan harus berdaya secara finansial. Dalam hal ini, perempuan harus mampu melakukan perencanaan keuangan penerapan dan pengelolaan keuangan, bersedekah, dan berinvestasi.

 

Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi