Wapres: Ulama Perempuan sejak Dulu Gerakkan Kemajuan Peradaban
NU Online · Rabu, 23 November 2022 | 12:10 WIB

Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Ma'ruf Ami saat menyampaikan sambutan pada Kongres KUPI II secara virtual. (Foto: Setwapres)
Muhammad Syakir NF
Penulis
Semarang, NU Online
Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma'ruf Amin menegaskan, bahwa ulama perempuan sejak dahulu sudah menjadi penggerak kemajuan peradaban.
"Dalam catatan sejarah perkembangan Islam, ulama perempuan telah menjadi penggerak kemajuan peradaban," katanya saat memberikan sambutan pada Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) II secara virtual di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Jawa Tengah, Rabu (23/11/2022).
Sejak dahulu, katanya, ulama perempuan melaksanakan begitu banyak kerja kebaikan dengan penuh integritas, bagi keluarga dan masyarakat, khususnya dalam dakwah dan penyemaian ilmu pengetahuan.
Wapres menyebut Siti Khadijah ra, istri Baginda Rasulullah saw, sosok pengusaha sukses itu juga selalu hadir dan mendampingi Rasulullah dalam menyampaikan dakwah, maupun saat menghadapi beragam rintangan, termasuk ancaman dari kaum jahiliah.
Pun Siti Aisyah ra, istri Nabi Muhammad saw. Sosok perempuan yang berperan besar sebagai perawi Hadits. "Beliau ikut menyiarkan ilmu-ilmu Islam yang diserap langsung dari Nabi Muhammad saw," ujarnya.
Dari Tanah Air, Wapres menyebut Nyai Khairiyah Hasyim Asy’ari sebagai salah satu role model ulama perempuan. Putri dari Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari itu mendirikan madrasah putri pertama di Makkah tahun 1942, yaitu Madrasah Kuttabul Banat.
"Beliau menjadi satu-satunya perempuan yang menjadi anggota Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama, yang umumnya diikuti oleh para ulama dan kiai sepuh, karena memiliki kedalaman dan keluasan ilmu agama," kata ulama asal Banten itu.
Tentunya, masih banyak ulama perempuan tanah air yang berjasa meninggikan martabat umat dan negara. Mereka bergerak di seluruh pelosok tanah air, bahkan di antara begitu banyak keterbatasan.
Oleh sebab itu, ia mengapresiasi atas seluruh perjuangan ulama perempuan Indonesia. "Semangat keislaman, nasionalisme, kemanusiaan, dan integritas ulama perempuan terdahulu sepatutnya terus kita kobarkan seiring semakin beratnya tantangan masa depan bangsa," ujar Kiai Ma'ruf.
"Terlebih di kehidupan modern seperti sekarang, peranan perempuan semakin penting dalam menopang keluarga, masyarakat dan bangsa, karena jumlah perempuan dan laki-laki di negara kita seimbang, dan sama-sama didominasi usia produktif," pungkasnya.
Kegiatan ini juga dihadiri Wakil Gubernur Jawa Tengah KH Taj Yasin Maimoen, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sekaligus Ketua Dewan Penasehat KUPI II KH Husein Muhammad, dan Ketua Pengarah KUPI II Nyai Hj Badriyah Fayumi. Hadir pula pembicara dan peserta dari dalam dan luar negeri.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Syamsul Arifin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Pentingnya Amanah dan Kejujuran di Tengah Krisis Kepercayaan Publik
2
Khutbah Jumat: Jangan Ikut Campur Urusan Orang, Fokus Perbaiki Diri
3
Khutbah Jumat: Kelola Harta dengan Bijak
4
Khutbah Jumat: Menjadi Hamba Sejati Demi Ridha Ilahi
5
Khutbah Jumat: Pentingnya Menjauhi Lingkungan Pertemanan yang Toxic
6
Pameran Persaudaraan Indonesia-Saudi di Istiqlal 24 April-3 Mei 2025 Dibuka Gratis untuk Umum
Terkini
Lihat Semua