Nasional

Waspada Hoaks Selama Masa Kampanye Pemilu 2024

Jum, 1 Desember 2023 | 16:00 WIB

Waspada Hoaks Selama Masa Kampanye Pemilu 2024

Ilustrasi (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online

Kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah dimulai dari hari Selasa (28/11/2023). Kampanye Pemilu 2024 akan berlangsung selamat 75 hari, sampai dengan 10 Februari 2024. Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) KH Ma'ruf Amin pun memperingatkan kepada masyarakat Indonesia agar waspada terhadap informasi yang tidak benar (hoaks).


Hal tersebut diungkapkan oleh Wapres saat melakukan dialog dengan masyarakat Indonesia yang ada di Sarawak, Malaysia dan sekitarnya, bertempat di Ballroom Hotel Pullman Kuching, Sarawak, Malaysia, Rabu siang (29/11/2023).


"Soal pemilu ini yang sebentar lagi, hari-hari ini sudah mulai kampanye. Pesan saya, hati-hati terhadap informasi-informasi yang menyesatkan, banyak hoaks dan informasi-informasi yang tidak benar. Jangan mudah menerima semua berita," ujar Wapres dilansir dari laman Wapres RI.


Ia menjelaskan bahwa perbedaan merupakan hal yang wajar dalam sebuah penyelenggaraan pemilihan umum, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan dapat menerima keberagaman dalam menentukan pilihan.


"Dan namanya pemilihan, pemilu itu harus ada perbedaan. Perbedaan itu niscaya, jadi kalau berbeda pilihan itu tidak masalah. Karena memang pemilu itu untuk memilih yang disukai," tegasnya.


Ia berpesan, agar masyarakat dapat menyaring informasi terlebih dahulu sebelum disebarluaskan, serta menerapkan konsep tabayun atau melakukan pengecekan informasi agar informasi yang disampaikan teruji validitasnya.


"Bangsa kita mudah terbelah kalau terprovokasi, kita harus saring sebelum sharing. Kalau di agama itu diajarkan supaya tabayun, cek, teliti dulu layak atau tidak. Sebab kalau tidak, tahu-tahu sharing padahal bohong, nanti akan menyesal karena menuduh pihak lain dengan tidak benar. Itu perintah Al-Qur'an seperti itu," terangnya.


Adapun pernyataan dari Wapres tersebut menanggapi salah satu perwakilan masyarakat Indonesia saat sesi dialog yang menanyakan solusi agar masyarakat dapat mengetahui kebenaran dari sebuah informasi.


"Kami sebagai penerima berita, pembaca, kalau menurut kami oke, kami sharing. Tapi, untuk mengetahui kebenaran atau tidak, terkadang kami tidak tahu harus di mana mencari kebenaran berita," ujarnya.


Turut hadir pada kesempatan tersebut Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono, Konsul Jenderal RI di Kuching Raden Sigit Witjaksono, jajaran perwakilan pengurus organisasi kemahasiswaan dan kemasyarakatan, serta masyarakat Indonesia di wilayah KJRI Kuching Sarawak, Malaysia.