Nasional

Waspada! Main HP Sebelum Tidur Bisa Berisiko Depresi dan Stres

Kam, 25 Agustus 2022 | 22:00 WIB

Waspada! Main HP Sebelum Tidur Bisa Berisiko Depresi dan Stres

Ilustrasi main HP jelang tidur.

Jakarta, NU Online
Main Handphone (HP) atau ponsel sebelum tidur tampaknya menjadi kebiasaan sepele yang dilakukan semua orang. Padahal kebiasaan ini dapat membawa dampak negatif terhadap kesehatan otak dan kualitas tidur.


Pengurus Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) dr Syifa Mustika mengungkapkan, bahaya lain main HP sebelum tidur adalah dapat meningkatkan risiko depresi dan gangguan bipolar. 


“Penurunan kesehatan mental terjadi jika terlalu sering main HP sebelum tidur, karena dapat memicu mood depresi bahkan stres,” kata dr Syifa kepada NU Online, Kamis (20/8/2022).


Kebiasaan ini, kata dia, bisa memicu kecemasan sebelum tidur. Perasaan cemas ini akan terjadi terus-menerus karena khawatir akan adanya pesan, notifikasi, dan telepon masuk yang bakal terlewatkan. Jika kondisi ini terus berlangsung, bukan tidak mungkin tubuh akan otomatis tercegah dalam kondisi rileks total.


“Perasaan khawatir karena adanya rasa tegang dan selalu dalam keadaan berjaga-jaga meski HP telah diletakkan,” tutur anggota World Endoscopy Organization (WEO) itu.


Meski tidak dirasakan secara langsung, namun, main HP sebelum tidur banyak menimbulkan bahaya bagi kesehatan, baik fisik maupun mental. Jika kondisi ini berlangsung terus-menerus, tentu akan kesulitan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari.


“Penurunan kesehatan mental dapat terjadi jika main handphone sebelum tidur, seperti mood depresi dan penurunan harga diri,” terang dr Syifa.


Bahaya main HP sebelum tidur selanjutnya dijelaskan dalam jurnal berjudul Transient Smartphone Blindness, dokter ahli syaraf di National Hospital of Neurology, dr Gordon Plant, melakukan studi kepada dua perempuan yang secara tiba-tiba mengalami transient monocular visual loss atau kebutaan sementara.


Kedua perempuan tersebut mengaku hanya dapat menggunakan satu mata untuk melihat. Walhasil, satu mata lainnya tidak dapat melihat objek dengan baik alias buta.


“Kebutaan tersebut rupanya disebabkan oleh kebiasaan menggunakan HP sambil berbaring di ruangan yang gelap,” tulis dr Plant dalam jurnal tersebut.


Plant menjelaskan, orang seringkali menggunakan ponsel sambil berbaring di mana satu mata tertutup, atau tidak fokus secara tak sengaja. Contohnya, menggunakan ponsel dalam posisi rebahan miring ke kiri, mata bagian kanan membutuhkan waktu beberapa menit sebelum bisa melihat sebaik mata kiri.


Begitu pula sebaliknya, saat bermain ponsel dalam posisi berbaring miring ke kanan. Sebab, dalam posisi rebahan menyamping, satu mata tidak terkena cahaya ponsel sebanyak mata lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gangguan penglihatan.


Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Musthofa Asrori