Obituari

Innalillahi, Katib Syuriyah NU Jatim Tutup Usia

Ahad, 8 Mei 2022 | 13:25 WIB

Innalillahi, Katib Syuriyah NU Jatim Tutup Usia

Katib Syuriyah PWNU Jawa Timur, KH Syafruddin Syarif pada sebuah kegiatan, (Foto: NU Online Jatim)

Surabaya, NU Online
Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Berita duka datang dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Katib Syuriyah PWNU Jawa Timur, KH Syafruddin Syarif dikabarkan wafat pada Ahad (8/5/2022) pukul 12.58 WIB.


Kabar duka tersebut diberitakan NU Online Jawa Timur didapat dari grup Whatsapp Perangkat Organisasi (PO) PWNU Jawa Timur.


"Ikut berbela sungkawa atas kapundutnya KH Syafruddin Syarif, Katib Syuriah PWNU Jatim. Semoga beliau mendapatkan tempat yang mulia di sisi-Nya. Al-Fatihah," tulisnya.


Sebelumnya, salah satu tim dokter mengabarkan pada pukul 12.17 WIB bahwa kondisi almarhum yang dirawat intensif di ICU RSUD dr Soetomo Surabaya dikabarkan memburuk.


"KH Syafruddin Syarif yang dirawat intensif di ICU RSUD dr Soetomo mengalami perburukan dan semakin menurun. Mohon doa untuk beliau," ungkap dr Prananda Surya Airlangga.


Kiai Syafruddin merupakan alumni Pesantren Lirboyo, Kediri. Berdasarkan data NU Online Jawa Timur, ia aktif dalam kegiatan turun ke bawah (Turba) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Di antaranya pada Sabtu (29/5/2021) ia hadir dalam acara yang diadakan di Pondok Pesantren Assirojiyah, Kajuk, Rongtengah, Sampang.


Dalam amanahnya, KH Syafrudin Syarif menjelaskan bahwa diperlukan berbagai ikhtiar organisasi agar keberadaan jamiyah semakin solid. "Perlunya persatuan dan kesatuan dalam berjamaah dan berjamiyah," kata Kiai Syafrudin, sapaan akrabnya.


Pihaknya menyampaikan perlunya PCNU memiliki program prioritas sebagaimana dituangkan dalam panca gerakan menuju Satu Abad NU. "Khususnya penguatan ekonomi demi terwujudnya kemandirian organisasi serta mengupayakan adanya lembaga pendidikan berkualitas di setiap PCNU demi mempersiapkan SDM NU berkualitas di masa mendatang," ungkapnya.

 

Karena itu perlunya pemahaman dan konsistensi semua kepengurusan pada prinsip dan tertib organisasi sebagaimana dijelaskan dalam AD/ART dan Pedoman Organisasi dan Organisasi (POA). "Salah satu yang perlu ditegaskan, tentang syuriyah sebagai pemimpin tertinggi organisasi dan tanfidziyah sebagai pelaksana organisasi," terangnya.


Editor: Kendi Setiawan