Parlemen

Komisi X DPR Dorong Pendidikan dengan Teknologi Memadai di Daerah 3T

Jum, 22 Januari 2021 | 09:45 WIB

Komisi X DPR Dorong Pendidikan dengan Teknologi Memadai di Daerah 3T

Anggota Komisi X DPR RI, Muhammad Kadafi. (Foto: dpr.go.id)

Jakarta, NU Online

Anggota Komisi X DPR RI Muhammad Kadafi mengatakan, berbagai kelebihan yang dimiliki Indonesia haruslah dijadikan sebagai sebuah kekuatan, sehingga tidak pernah berpikir selalu kalah jika dibandingkan negara-negara lain.


“Hendaknya berbagai kelebihan yang dimiliki Indonesia menjadi suatu kekuatan, bukan malah berpikir selalu kalah dibandingkan negara-negara lain,” terang Kadafi dalam agenda Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang digelar di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Kamis (21/1), dikutip NU Online dari situs resmi DPR RI, Jumat (22/1).


Menurut Kadafi, hal yang perlu dilakukan adalah mendorong pemerataan pendidikan di berbagai wilayah 3T (terluar, terdepan dan tertinggal) untuk bisa punya akses pendidikan dengan teknologi yang memadai serta mengesampingkan gap atau celah.

 

Dengan demikian, akan muncul suasana bersaing yang mengedepankan kolaborasi guna meningkatkan proses pendidikan.


 
“Kita dorong bagaimana wilayah wilayah 3T bisa memiliki akses untuk pendidikan. Kemudian juga kita dorong dengan teknologi ini hampir seluruh Indonesia memiliki kualitas yang sama. Nah, gap (celah) ini yang mulai harus kita buka sekarang,” tegas Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) ini.


“Ayo kita melakukan kolaborasi untuk meningkatkan proses pendidikan, kualitas pendidikan di Indonesia,” ajak Kadafi. 


Ia melanjutkan, banyak negara di dunia yang memiliki pendidikan maju lantaran punya karakter bangsa. Dalam hal ini, Kadafi mendorong berbagai pihak agar tidak hanya berpikir bahwa Indonesia kalah dan tertinggal. Terlebih mengubah konsep belajar yang telah ada. 


“Tugas bersama kita saat ini adalah bagaimana pendidikan di Indonesia ini dapat merata. Ini menjadi catatan besar kita,” katanya. 


Ia menuturkan, peta jalan proses pendidikan di Indonesia sebenarnya sudah cukup bagus. Pekerjaan rumah saat ini adalah mendorong agar kualitasnya bisa merata. Perkembangan teknologi salah satu yang mendorong percepatan dan lompatan. 


“Jadi sebenarnya proses pendidikan di Indonesia itu sudah cukup bagus, tinggal mendorong agar kualitas pendidikan di Indonesia itu bisa merata. Nah dengan adanya perkembangan teknologi inilah yang bisa mendorong percepatan, lompatan yang diinginkan Pak Menteri, bukan mengubah konsep belajar kita yang akhirnya kita kehilangan jati diri kita,” pungkasnya.


Tokoh-tokoh yang ada dalam RDPU bersama Komisi X DPR RI itu adalah Guru Besar STF Driyarkara Mardiatmadja SJ, Pengamat Pertahanan Susaningtyas Nevo Handayani Kertopati, Budayawan Mohammad Sobari, Sejarawan NU Agus Sunyoto, dan PB Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN). 


Mereka membahas berbagai konsep Peta Jalan Pendidikan dalam perspektif filsafat, geopolitik-hankam, dan kebudayaan yang akan dibentuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. 


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Fathoni Ahmad