Subdomain

Peran Ormas dalam Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Keamanan Pangan

Sen, 6 September 2021 | 23:00 WIB

Peran Ormas dalam Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Keamanan Pangan

Pelibatan ormas dinilai penting dalam komunikasi, informasi dan edukasi keamanan pangan. (Foto: BPOM)

Permasalahan keamanan pangan dapat terjadi di setiap mata rantai pangan. Tahun 2019, dari 77 kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan terdapat 26 kejadian (33,8%) di tempat tinggal, 12 kejadian (15,6%) di SD/MI. Masakan rumah tangga diduga menyebabkan keracunan pangan tertinggi, yaitu sebanyak 31 kejadian (40,3%) (BPOM, 2019).

 

Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin terwujudnya penyelenggaraan keamanan pangan di setiap rantai pangan secara terpadu. Keamanan pangan dimaksudkan untuk mencegah kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia (UU Nomor 18 Tahun 2012, pasal 68, ayat 1).

 

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyadari bahwa upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui Pengawasan Obat dan Makanan perlu dilakukan secara bersama dan bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan. BPOM juga menyadari peran penting Organisasi Sosial dan Kemasyarakatan (Ormas) dalam program keamanan pangan.

 

Karena itu, BPOM bersama ormas membuat Kesepakatan Bersama untuk melaksanakan program Pemberdayaan Masyarakat, salah satunya pelaksanaan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Keamanan Pangan bersama Ormas secara berkelanjutan.
 

 

KIE keamanan pangan kepada masing-masing individu merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat berbasis community knowledge. KIE dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai media seperti tatap muka (melalui pameran, webinar, talkshow), media elektronik seperti radio dan televisi, media cetak seperti majalah dan koran, serta media digital seperti website dan media sosial.

 

Selain itu, dilaksanakan KIE bersama tokoh masyarakat kepada 410.434 orang pada tahun 2020 dan 105.222 orang sampai dengan Juni 2021. BPOM telah membuktikan bahwa metode KIE sangat efektif dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pengawasan obat dan makanan melalui Indeks Efektivitas KIE Obat dan Makanan tahun 2020, yaitu 92.06%.
 

KIE Keamanan Pangan diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengadopsi praktik keamanan pangan yang baik. KIE Keamanan Pangan juga membantu masyarakat menjadi konsumen cerdas. Dengan begitu mereka dapat melindungi dirinya sendiri, keluarga, maupun komunitas dari ancaman pangan yang tidak memenuhi syarat. Jika ini terwujud akan terjadi peningkatan sumber daya manusia yang lebih berkualitas dan berdaya saing.

 

Penulis: Ima Ananda, S.P., M.Epid
Editor: Kendi Setiawan