Warta
40 Tengku Dayah Dilatih Manajemen Organisasi di Kantor PWNU
NU Online · Jumat, 23 Juli 2010 | 04:20 WIB
Banda Aceh, NU Online
Rabithah Thaliban Aceh Besar (RTA AB) bekerjasama dengan Lembaga Saree School (LSC) mengelar pelatihan manajemen organisasi untuk 40 orang teungku dayah Se-Aceh Besar pada Kamis (22/7) kemarin di aula Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Aceh.
Dalam sambutan pembukaan acara tersebut, Tgk. Muchlis Abdullah selaku Rais Am Rabhitha Thaliban Aceh Cabang Aceh Besar mengatakan pelatihan manajemen organisasi bagi kalangan teungku dayah sangat penting, karena dayah juga sebuah organisasi yang mempunyai struktur garis intruksi dan koordinasi.<>
Demikian dilaporkan kontributor NU Onilne di Aceh, Ismi. Tgk. Muchlis Abdullah menambahkan, jika teungku dayah tidak mempunyai skill keorganisasian, maka pengelolaan dayah tidak akan maksimal.
Juanda Directur Lembaga Saree School (LSC) yang sekaligus pemateri pelatihan ini mengatakan pelatihan ini sangat penting bagi para da’i dayah dalam membina umat di tempat tinggal masing-masing.
Ia juga menjelaskan tujuan pelatihan ini yaitu untuk mempertajam ilmu keorganisasian dan menyiapkan teungku dayah yang pontesial dalam mengatur manajemen dayah agar ketika mereka berbakti kepada masyarakat. Mereka dapat memenej dengan bagus karena sudah punya skill dan kemampuan berorganisasi.
Di akhir penutupan Rais Am RTA Aceh Besar meminta supaya para peserta dapat membagikan ilmu yang di dapatkan pada pelatihan ini kepada kawan-kawan di dayah yang tidak sempat mengikuti pelatihan ini. (ism)
Rabithah Thaliban Aceh Besar (RTA AB) bekerjasama dengan Lembaga Saree School (LSC) mengelar pelatihan manajemen organisasi untuk 40 orang teungku dayah Se-Aceh Besar pada Kamis (22/7) kemarin di aula Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Aceh.
Dalam sambutan pembukaan acara tersebut, Tgk. Muchlis Abdullah selaku Rais Am Rabhitha Thaliban Aceh Cabang Aceh Besar mengatakan pelatihan manajemen organisasi bagi kalangan teungku dayah sangat penting, karena dayah juga sebuah organisasi yang mempunyai struktur garis intruksi dan koordinasi.<>
Demikian dilaporkan kontributor NU Onilne di Aceh, Ismi. Tgk. Muchlis Abdullah menambahkan, jika teungku dayah tidak mempunyai skill keorganisasian, maka pengelolaan dayah tidak akan maksimal.
Juanda Directur Lembaga Saree School (LSC) yang sekaligus pemateri pelatihan ini mengatakan pelatihan ini sangat penting bagi para da’i dayah dalam membina umat di tempat tinggal masing-masing.
Ia juga menjelaskan tujuan pelatihan ini yaitu untuk mempertajam ilmu keorganisasian dan menyiapkan teungku dayah yang pontesial dalam mengatur manajemen dayah agar ketika mereka berbakti kepada masyarakat. Mereka dapat memenej dengan bagus karena sudah punya skill dan kemampuan berorganisasi.
Di akhir penutupan Rais Am RTA Aceh Besar meminta supaya para peserta dapat membagikan ilmu yang di dapatkan pada pelatihan ini kepada kawan-kawan di dayah yang tidak sempat mengikuti pelatihan ini. (ism)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
5
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua
