Kairo, NU.Online
Tanwirul Afkar (selanjutnya disebut Afkar) adalah salah satu media yang mampu bersaing di dunia perbuletinan Masiko, selain Terobosan dan Informatika. Afkar lahir pada tahun 1996 yang dimotori oleh alumni LKD (Latihan Kader Dasar) Afkar, sebagai wahana untuk menampung ide-ide progresif para diskusan dalam bidang intelektual disamping pengembangan wawasan jurnalistik dan pers.
Afkar, pertama kali terbit pada bulan Agustus 1997, dengan bentuk dan perwajahan yang sederhana serta belum dapat memenuhi target jurnalistik. Demi untuk meningkatkan kwalitasnya, pada 26 September 1997 Afkar menyelenggarakan seminar dan lokakarya “Pers dan Jurnalistik”, di auditorium Wisma Nusantara. Bertindak sebagai Nara sumber pada acara tersebut adalah Mustafa Abdurahman, MA, wartawan senior KOMPAS. (Hayyin Muhdzar/03/2003)
Dalam perjalan selanjutnya, buletin yang sebelumnya berstatus independen ini, berafiliasi kepada KMNU (Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama) –PCI NU sekarang-, sehingga pada tahun 1998 Afkar berubah statusnya, yang semula independen sekarang berada dibawah LP3J-KMNU (Lembaga Pengembangan Penerbitan, Pers dan Jurnalistik) atau LTNU (Lembaga Ta’lif NU) sekarang.
Sesuai dengan namanya, Tanwirul Afkar (pencerahan pemikiran), Media ini merupakan ekspresi pemikiran para muda NU Mesir yang kritis, objektif dan dialogis, maka rubrik-rubrik yang diangkat pun sangat sarat dengan wacana-wacana rekonstruksi pemikiran islam. Karena kemoderatan dan toleransinya terhadap kelompok-kelompok lain (baik muslim atau non muslim), maka sampai timbul kesan bahwa NU Mesir adalah pengembang paham “liberalisme”.
Memang, Afkar dalam isinya sangat banyak mengangkat isu-isu islam kontemporer, karena diantara misi utamanya adalah ingin memberikan wacana kritis terhadap pemikiran islam yang selama ini masih dipahami sebagian kelompok sebagai terma yang sakral dan tidak dapat di utik-utik lagi.
“Kehadiran Afkar diharapkan mampu memberikan warna tersendiri bagi warga nahdliyin yang berdomisili di Kairo khususnya, dan semua elemen masyarakat islam pada umumnya dalam mentransformasi pemahaman terhadap kontruksi pemikiran islam yang valid, dapat dipertanggung jawabkan dan bersahabat dengan perkembangan zaman”. Demikian tutur Aang Asy’ari, Pimred Afkar 2003-2004. Hal senada pun disampaikan oleh Pimpinan Umum Afkar, Anis Masduki, dalam sambutannya pada acara rapat redaksi Kru Afkar, Ahad 27 Juli 2003.
Terakhir, dalam rangka menyambut kedatangan Ketua PBNU, KH. Hasyim Muzadi, Prof. Dr. Said Aqil Siradj, MA, Ulil Abshar-Abdallah, Dr. Musdah Mulia, MA, Dr. Siti Muriah, MA dan tokoh-tokoh NU lainnya ke Mesir (pertemuan kader NU internasional II), yang rencanya akan landing di bumi seribu menara pada Rabo, 29 Juli 2003, maka Afkar dengan special editionnya, akan meliput semua agenda acara spektakuler tersebut.
Dalam momentum akbar ini, Afkar pun akan menerbitkan buku “Serial Pencerahan Pemikiran Islam” sebagai realisasi dari sala-satu program jangka panjangya. Disamping buku tersebut, diterbitkan pula buku “Kritik Pemikiran Keagamaan dari Islam Lama ke Islam Baru” oleh Kru Jurnal Nuansa (LTNU), tak mau kalah LAKPESDAM pun akan meluncurkan buku terbarunya “Dekonstruksi Islam, Elaborasi Pemikiran Hasan Hanafi dan Nasr Hamid Abu Zaid”. [Ulinnuha, Afkar Kairo]
<>
Terpopuler
1
Santri Kecil di Tuban Hilang Sejak Kamis Lalu, Hingga Kini Belum Ditemukan
2
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
3
Sound Horeg: Pemujaan Ledakan Audio dan Krisis Estetika
4
Perbedaan Zhihar dan Talak dalam Pernikahan Islam
5
15 Ribu Pengemudi Truk Mogok Nasional Imbas Pemerintah Tak Respons Tuntutan Pengemudi Soal ODOL
6
Operasional Haji 2025 Resmi Ditutup, 3 Jamaah Dilaporkan Hilang dan 447 Meninggal
Terkini
Lihat Semua