Warta PILGUB JATIM

Ali Maschan Tak Mau Mundur dari Ketua PWNU Jatim

Sab, 22 Maret 2008 | 10:48 WIB

Kediri, NU Online
Ali Maschan Moesa menyatakan tidak mau mundur dari jabatannya sebagai Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur terkait langkah politiknya sebagai calon wakil gubernur Jatim. Sebab, katanya, tak ada aturan bahwa pengurus PWNU harus mundur saat mencalonkan cagub-cawagub.

”Tidak ada yang harus mundur dalam pilkada ini. Semuanya sudah selesai dan tidak ada lagi yang perlu dipersoalkan,” ujar Ali Maschan saat membuka Konferensi Wilayah XVIII Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jatim, di Pondok Pesantren Al-Islahiyah, Desa Mayan, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jumat (22/3) kemarin.<>

Dia menjelaskan, desakan sejumlah kalangan yang memintanya mundur dari jabatan Ketua PWNU saat ini sudah tidak ada lagi. Terlebih, Maschan mengaku sudah melakukan komunikasi di internal PWNU dan tidak mempersoalkan keinginannya maju dalam pilgub.

Sebaliknya, dia menduga ada kelompok-kelompok yang sengaja ingin mencari keuntungan di balik pro-kontra pencalonan dirinya. Kelompok itu, menurutnya, selalu muncul di setiap momentum pilkada seperti saat ini. Bahkan, ia menyebutnya sebagai kelompok serigala yang selalu mencari kesempatan dalam kesempitan.

Selain kelompok itu, terdapat dua kelompok lain yang saat ini muncul, yakni kelompok yang gemar mencaci maki siapa saja yang mencoba maju menjadi pemimpin. Kelompok ini selalu mencela siapa pun tanpa memberikan solusi atas polemik yang diciptakan.

Sementara, kelompok ketiga adalah kelompok kunang-kunang, yakni kelompok umat yang tidak mudah menerima sesuatu tanpa mendengarkan alasan lebih dulu dan mampu memberikan solusi. Kelompok terakhir inilah yang diharapkannya bisa mendominasi dua kelompok lainnya.

Disinggung kemunculan nama Khofifah Indar Parawansa sebagai cagub yang akan diusung PPP, Ali Maschan tidak terlalu mempersoalkan.

Ia bahkan tidak memperhitungkan mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan era Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu sebagai kompetitor. Hingga saat ini, satu-satunya pesaing yang memiliki kekuatan besar dan perlu diwaspadai adalah Saifullah Yusuf yang maju mendampingi Soekarwo.

”Saat ini calon dari NU yang saya lihat adalah saya sendiri dan Saifullah. Kalau Khofifah, kan belum jelas, bahkan ia sudah mengatakan tidak jadi maju,” ujarnya. (sin/sbh)