Warta

AS Tuding Arab Saudi Pasok Relawan ke Irak

NU Online  ·  Jumat, 27 Juli 2007 | 22:01 WIB

Washington, NU Online
Pemerintah AS mengaku sangat kecewa terhadap peran sekutunya Arab Saudi di Irak. AS bahkan menuding negara itu sedang berusaha merusak pemerintah Baghdad dan gagal membendung arus relawan-relawan untuk bergabung dengan kelompok garis keras di sana. Demikian surat kabar New York Times, Jumat (27/7).

Para pejabat di pemerintah Presiden George W Bush mengatakan, sekitar 60 sampai 80 pejuang asing yang masuk Irak tiap bulan, hampir separuh datang dari Arab Saudi dan para pemimpin Arab Saudi  tidak banyak bertindak untuk menghentikan arus itu.

<>

Seorang pejabat mengemukakan bahwa ada bukti Arab Saudi memasok uang ke Irak tapi menolak mengatakan apakah dana itu untuk kelompok perlawanan Sunni. "Hal itu akan menimbulkan pertentangan tentang siapa  pemberontak dan siapa yang bukan," kata pejabat itu.

Menlu AS Condoleezza Rice dan Menteri Pertahanan Robert Gates berencana akan mengutarakan kehawatiran Washington itu  dalam satu kunjungan ke Arab Saudi pekan depan, kata surat kabar tersebut.

Namun, pemerintah Bush akan menahan diri untuk tidak secara terbuka mengeritik sekutunya itu   mengenai. Para pejabat AS mengemukakan kepada sekedar memberi isyarat kepada pemerintah Arab Saudi setelah imbauan-imbauan pribadi sebelumnya gagal membuahkan hasil-hasil.

Hubungan AS-Arab Saudi kian tegang sejak invasi pimpinan AS di Irak tahun 2003. Pada Maret Raja Abdullah mengecam "pendudukan asing yang tidak sah" atas Irak.

Ketegangan juga terjadi menyangkut konflik Arab-Israel. Sementara Washington terus berusaha membujuk Arab Saudi untuk memberikan dukungan penuh bagi usaha-usaha diplomatik AS di sana.(ant/nur)