Warta

Bankes Guru Madin Tak Sampai

NU Online  ·  Kamis, 5 Februari 2009 | 08:48 WIB

Pati, NU Online
Bantuan Kesejahteraan (Bankes) Guru Madrasah Diniyah (Madin) sebesar Rp 1,5 juta untuk masing-masing Madin, ternyata tidak semuanya sampai kepada yang berhak menerima. Dana yang dicairkan melalui dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Pati ternyata terjadi kepalsuan surat pengambilan.

Hal itu disampailkan Ketua Forum Kerjasama Madrasah Diniyah (FKMD) Dukuhseti, Khoirun Masduki. Menurutnya, salah satu Madin yang tergabung di Kecamatan Dukuhseti, yakni Madin Nurul hikmah Desa Grogolan Kecamatan Dukuhseti hingga akhir pengambilan, yakni Bulan November tahun 2008 lalu tidak mendapat Bankes yang dimaksud.<>

"Madin Nurul Hikmah sudah terdata, namun tidak bisa mengambil Bankes tersebut," ungkap Khoiron saat memberikan laporan kepada Komisi D DPRD Pati, Rabu (4/1).

Bahkan, lanjutnya, saat di cek ke Disdik beberapa waktu lalu, Khoirin mengaku laporan di dinas tersebut menyatakan Madrasah yang bersangkutan sudah mengambil Bankes atas nama Hendri.

Untuk Mengusut masalah tersebut, Khoiron mengaku telah melaporkannya ke pihak yang berwajib. Namun, hingga saat ini belum ada jawaban atas permasalahan yang terjadi itu.

"Karena memang kami rasa melanggar hukum, jadi kami laporkan kepada yang berwenang," ungkap Khoiron.

Menanggapi masalah tersebut, Wakil Ketua Komisi D DPRD Pati, Yusri Herman, yang merasa mendapat pengaduan itu mengaku hanya bisa menengahi masalah tersebut. Apalagi, masalah seperti itu sangat sulit untuk dilacak.

Pencairannya yang hanya cukup dengan surat undangan dan stempel dari Madin yang bersangkutan memang memungkinkan terjadinya pemalsuan. Namun, ia tetap berharap tidak ada langkah yang melibatkan penegak hukum. Karena, akan percuma. Terlebih menyangkut dana yang menurutnya tidak sebanding dengan kebutuhan penyidikan.

"Ini bisa diselesaikan dengan koordinasi yang baik dengan pihak Disdik, jadi kesalahan seperti itu memang wajar terjadi mengingat prosedur pencairan yang mudah. Sehingga mungkin nanti dibenahi dengan cara yang lebih ketat," jelasnya. (JP)