Palembang, NU Online
Ketua Pengurus Pusat (PP) Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Nasihin Hasan membantah anggapan bahwa pihaknya sangat tergantung pada dana dari asing. Jika pun dalam sejumlah kegiatannya menggunakan dana dari lembaga asing, menurutnya, hal itu merupakan bentuk kerja sama semata.
“Nggak begitu. Itu kerja sama. Tidak kemudian menerima begitu saja. Yang penting itu kan ide dan gagasannya. Bukan bantuannya,” bantah Nasihin—demikian panggilan akrabnya—kepada NU Online usai penutupan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Lakpesdam NU, di Hotel Carrisima, Palembang, Sumentera Selatan, Jum’at (15/12) lalu.
<>Lakpesdam NU merupakan organisasi yang menjadi pusat penelitian dan pengkajian di NU. Dalam sejarahanya, ia didirikan untuk membantu penguatan institusi dan mengembangkan sumber daya manusia NU. Dalam sejarahnya, karena terlampau lebih maju dari NU, belakangan ia dicap sebagai organisasi yang sangat tergantung pada dana dari lembaga donor asing.
Dalam kesempatan itu, Nasihin juga mengatakan, apa yang dilakukan Lakpesdam sama sekali tidak bertentangan dengan peraturan organisasi NU. Bahkan, Menurutnya, bentuk kerja sama itu juga sebagaimana telah diamanatkan dalam muktamar NU. “Itu salah satu keputusan Muktamar kok, bahwa menjalin hubungan nasional-internasional,” tandasnya.
“Kalau kita ngomong tentang sumber daya, mungkin sumbangan kita juga banyak kalau kita hitung dengan pemikiran kita, gagasan kita. Itu nggak bisa diuangkan. Jadi bukan kemudian menerima duit dari luar begitu saja,” tambah Nasihin.
Berkaitan dengan masih kuatnya anggapan sepeti di kalangan NU, Nasihin mengaku tak terlalu mempersoalkannya. “Saya dari dulu nggak pernah khawatir itu. Silakan aja kalau mau memberikan penilaian,” katanya. Namun demikian, lanjutnya, seyogyanya anggapan seperti itu tidak memfitnah dan tak hanya omong kosong belakang, harus disertai dengan dasar.
Demikian juga, semua apa yang dilakukan pihaknya dapat dipertanggungjawabkan dengan jelas. “Semuanya harus atas dasar amanah dan jujur. Harus ada laporan yang jelas, akuntabel dan transparan. Jadi, satu sen pun harus ada kuitansinya. Kita laporkan. Dan saya kira, orang makin percaya dengan kerja kita,” pungkasnya. (rif)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
4
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
5
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
6
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
Terkini
Lihat Semua