Belanda Minta Maaf kepada Korban Pembantaian Rawagede
NU Online · Jumat, 9 Desember 2011 | 06:16 WIB
Karawang, NU Online
Setelah menunggu 64 tahun, akhirnya Pemerintahan Kerajaan Belanda meminta maaf kepada janda korban pembataian Rawagede, Karawang, Jawa Barat. Permintaan maaf ini, diucapkan langsung oleh Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia, Tjeerd De Zwaan.
Ucapan maaf ini, disaksikan oleh enam janda korban pembantaian dan masyarakat Rawagede, Desa Balongsari, Kecamatan Rawamerta, Karawang.<>
"Atas nama Pemerintahan Belanda, kami minta maaf kepada janda korban pembantaian Rawagede," kata Zwaan, dalam Bahasa Indonesia, Jum'at (9/12).
Pembantaian Rawagede ini, terjadi pada 9 Desember 1947 lalu. Korban dari keganasan serdadu Belanda saat itu mencapai 431 orang. Kejadian tersebut, sangat memilukan. Karena, mereka yang dibantai adalah orang-orang biasa, sebagian besar petani.
Akan tetapi, tanpa menjelaskan duduk perkaranya, para serdadu Belanda itu tega menembak warga Rawagede tersebut.
Pasca pembantaian itu, kasus tersebut bak masuk dalam peti kemas. Tak ada pihak yang peduli terhadap peristiwa subuh berdarah itu. Akan tetapi, pada 2005 silam, ada pihak yang melakukan penelitian terhadap dampak pasca-agresi militer Belanda.
Akhirnya, kasus Rawagede kembali mencuat.
Redaktur: Syaifullah Amin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua