Cucu Syekh Abdul Qodir Jailani Sampaikan Keutamaan Nishfu Sya’ban
NU Online · Senin, 26 Juli 2010 | 02:05 WIB
Cucu ulama besar Syekh Abdul Qodir Al-Jilani, Syekh Umar bin Hamid Al-Jilani menyampaikan taushiyah mengenai keutaman malam nishfu Sya’ban atau pertengahan bulan Sya’ban. Bagi umat Islam yang beribadah secara khusu’ dan ikhlas pada malam nishfu Sya’ban, demikian syekh, akan diampuni dosanya dan dilancarkan rizkinya.
Saat memberikan taushiyah dalam majelis dzikir tarekat Qodiriyah-Naqsabandiyah di Jakarta, Ahad (25/7) Syeh Umar mengimbau umat Islam untuk menghabiskan sepanjang malam nishfu Sya’ban guna beribadah kepada Allah SWT.<>
“Jangan sampai melewatkan malam nishfu Syaban. Ada banyak hadits baik shohih, hasan maupun dloif yang menunjukkak keutamaan malam nishfu Sya’ban. Yang dlaif pun tetap bisa dipakai untuk fadlailul a’mal," katanya.
"Gunakan malam itu untuk munajat dengan begadang dari mulai maghrib. Bagi yang merasa punya dosa taubatlah, yang ingin rizki bentangkanlah tangan,” katannya dalam taushiyah dengan bahasa Arab.
Syekh Umar bin Hamid Al-Jilani yang saat ini berdomisili di Makkah juga mengimbau umat Islam untuk mempersiapkan diri menghadapi bulan suci Ramadhan 1431 H. Puasa Ramadhan mennjadi ibadah yang paling istimewa di hadapan Allah SWT.
“Puasa merupakan pendidikan untuk diri kita. Tidak ada yang tahu kesempurnaan puasa kita selain diri kita sendiri. Puasa merupakan tameng dari segala adzab neraka. Jagalah Ramadhan untuk meningkatkan ketawqaan,” katanya.
Syekh juga mengingatkan umat untuk senantiasa memperbanyak dzikir sebagai penuntun hati. “Dzikir dapat meleburkan hati yang sekeras batu,” katanya sembari memimpin doa. (nam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
5
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua