Warta SERBA-SERBI TANAH SUCI

Doa Kumail Berkumandang dengan Lantang di Nabawi (2)

Jum, 3 Desember 2010 | 04:23 WIB

Madinah, NU Online
Meski pemerintah Arab Saudi terkenal sebagai pemerintahan yang berhaluan keagamaan Wahabi dan sangat keras dalam memerangi Bid'ah, namu nyatanya tetap ada saat-saat mereka dibuat tidak berdaya. Dalam hal ini, Muslim Syiah Iran benar-benar membuat Arab Saudi mati kutu.

Setiap malam Jumat di Musim Haji, pemerintah Arab Saudi terpaksa mengerahkan ratusan aparat keamanan berseraagam loreng, dengan lengkap dengan helm anti huru-hara dan pentungan hanya untuk mengamankan jalannya prosesi peribadahan kaum Syiah ini. />
Lebih dari itu, mereka bahkan harus merelakan pengeras suara Masjid Nabawi digunakan sebagai alat pengeras oleh orang-orang Syiah tersebut. Sehingga prosesi pembacaan doa khas Syiah ini terdengar hingga beberapa blok di luar Masjid Nabawi. 

"Acara ini khusus hanya untuk orang-orang Syiah. Selain mereka dilarang Masuk. Tidak ada toleransi lagi," kata salah seorang komandan polisi yang memimpin blokade di salah satu jalur jalan yang menuju Makam Baqi'.  

Menurut komandan yang tidak mau menyebutkan namanya ini, blokade ini berlangsung setiap malam Jum'at setelah Sholat Isya hingga kira-kira pukul sebelas malam. Blokade ini diberlakukan selama musim haji. 

"Ya Syeikh, apa yang akan Anda lakukan di dalam?" tanyaku pada seseorang dengan Jubah kebesaran ulama Iran. Ia tampak berjalan di depan dengan diikuti oleh serombongan jamaah, tampaknya ia seorang pemimpin.

"Kita akan memanjatkan doa dan berziarah kepada Rasulullah dan Puterinya, Fatimah," jawabnya seraya menghentikan langkah dan mencoba mengajak bicara lebih panjang.

"Doa apakah yang akan Anda dan jamaah Anda panjatkan di sana?" tanyaku setelah ia berhenti dan diikuti kawan-kawannya di belakangnya.

"Doa Kumail, apakah Anda tahu? Kami akan berdoa dan memohon ampunan di sana. Apakah Anda mau ikut?," jawabnya sambil membalas bertanya.

"Ya saya tahu. Tetapi maaf, saya tidak bisa ikut," jawabku menolak tawarannya. Meski sebenarnya saya ingin ikut mendengarkan langsung dari tempat terdekat mereka berdoa, namun saya tidak yakin dapat melewati penjagaan dan blokade ketat aparat keamanan.       

"Baiklah. Semoga Tuhan memberkati Anda," jawabnya sambil segera berlalu diikuti oleh jamaah di belakangnya. Sementara itu, suara lantunan doa terdengar lantang dari corong Speaker menara Masjid Nabawi. Dilihat dari suara dan nada lagunya, menjadi lebih mirip pengajian ibu-ibu Muslimat di kampung-kampung. (min/Laporan langsung Syaifullah Amin dari Arab Saudi)