Warta

Fatayat NU Diminta Berantas Buta Huruf Al-Quran

NU Online  Ā·  Ahad, 4 Mei 2008 | 02:14 WIB

Tegal, NU Online
Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) diminta untuk tidak hanya aktif memberantas buta aksara di kalangan masyarakat. Melainkan juga mampu memberantas buta huruf Al-Quran yang saat ini masih banyak di kalangan umat Islam di Indonesia.

Pendapat itu diungkapkan Wakil Ketua Pengurus Cabang NU Tegal, Jawa Tengah, H Syaefudin Zuhri, dalam sambutannya saat membuka ā€œSeminar Pendidikan Politik Perempuan Menuju Terbentuknya Pemerintahan Daerah yang Baik dan Sensitif Gender di Gedung Al-Haromain, Jalan Sembodro, Kota Tegal, Sabtu (3/5). Demikian dilaporkan Kontributor NU Online, Wasdiun.<>

Menurutnya, perempuan adalah memegang peran penting dalam pembentukan bangsa dan negara. Maka, negara juga harus memberi kesempatan seluas-luasnya untuk peningkatan derajat kaum perempuan.

Seminar itu digelar untuk menyongsong Hari Lahir ke-58 Fatayat NU ke-58. Selain itu juga merupakan bagian dari upaya pendidikan politik bagi kaum perempuan.

ā€œPerempuan masih menjadi korban atas kebijakan pemerintah. Seperti tingginya angka buta aksara yang dua kali lipat dari laki-laki. Tingginya angka kematian ibu, lemahnya akses permodalan. Kalau perempuan sudah di panggung politik, maka akan termuat kebijakan politik yang sensitif jender,ā€ ujar Masroah, Ketua Panitia Pelaksana seminar itu.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah Jateng, Fitriyah, yang hadir sebagai narasumber pada seminar itu, mengatakan, perempuan sekarang memiliki kesempatan luas untuk duduk di lembaga legislatif. Pasalnya Undang-Undang Nomor 10 tahun 2008, membuka 30 persen bagi perempuan sebagai anggota legislatif.

Dia mencontohkan, negara-negara yang menempatkan parlemennya 30 persen atau lebih, berakibat positif pada kesejahteraan perempuan. Maka, katanya, saatnya perempuan mengambil peran itu. (rif)