Fatwa haram rokok yang dikeluarkan Majlis Ulama Indonesia, MUI setelah menggelar sidang pleno di Padang Panjang beberapa waktu lalu memicu gejolak pendapat di masyarakat. Direktur Lembaga Studi Sosial Budaya Sumur Tolak Kudus Zamhuri menilai, fatwa haram rokok akan mandul.
Menurut Zamhuri, rokok sangat beda dengan komoditas lain, sehingga akan tetap dicari dan diminati. Nasib fatwa haram rokok, akan sama seperti fatwa haram bunga bank.<>
Â
"Apalagi hukum rokok tidak satu dan masih menjadi kotroversi, fatwa ini akan meredup seiring berjalannya waktu," katanya kepada kontributor NU Online, Zakki Amali di Kudus, Senin (2/2).
Sementara itu, Direktur Eksekutif Institue For Economi and Social Hasan Aoni Aziz juga menyatakan, fatwa haram rokok tidak akan berpengaruh pada warga NU. Karena di NU rokok masih dihukumi makruh.
Ketua MUI Kudus KH. Syafiq Naschan juga mengatakan, timbulnya perbedaan
pendapat mengenai fatwa rokok karena tidak adanya dalil Al-Qur'an dan Al-Hadits secara pasti.
"Tidak ada dalil qath'i yang menyebut secara eksplisit tentang haramnya rokok," ujar pengasuh Ponpes An-Nur Jekulo ini. (min)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua