Batu, NU Online
Konflik SARA yang terjadi akhir-akhir ini di beberapa daerah di tanah air membuat para tokoh agama di Kota Batu Jawa Timur berkumpul di Pondok Jatim Park Kota Batu, Kamis (3/3).
Mereka di antaranya, Ketua PD Muhammadiyah, Ketua PCNU, sejumlah kiai, ustadz, serta pimpinan tokoh agama lain dari Kristen, Katolik dan Khonghucu. Selain tokoh agama hadir juga Kapolres Batu, Kajari Batu, Kasdim 0818 dan Wakil Walikota Batu.r />
Para tokoh yang tergabung dalam Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKAUB) itu berkumpul guna merumuskan komitmen bersama demi mewujudkan Kota Batu sebagai Kota Wisata yang damai.
Ketua FKAUB Kota Batu Hasyim Sirodjudin, menyatakan, dalam pertemuan itu terdapat tiga poin komitmen yang dihasilkan dari rumusan hasil dialog antara anggota FKAUB, tokoh masyarakat dengan unsur pimpinan daerah.
"Salah satu poin bahasan utamanya adalah terkait dengan masalah aktifitas Ahmadiyah,” tegasnya.
Dijelaskan Gus Sirodj –panggilann akrabnya- tiga poin komitmen bersama FKAUB tersebut bertujuan untuk saling menjaga agar tidak ada aliran sesat masuk di kota Batu dan tidak terjadi konflik horizontal di kota Batu. Tiga poin komitmen bersama itu, tambah Gus Sirodj, antara lain untuk menjunjung tinggi kebersamaan dan kerukunan umat meski berbeda agama.
"Kebersamaan antar pemeluk agama atau umat beragama di Kota Batu ditunjukkan dengan menghargai perbedaan, bukan menjadikan perbedaan sebagai faktor perpecahan, kekerasan dan kekacauan," imbuhnya.
Di samping itu, menurutnya Gus Sirodj, dalam rangka mewujudkan kebersamaan itu perlu ada langkah nyata dalam menangkal berbagai bentuk ancaman dan gangguan dari luar kota Batu yang mengancam kerukunan hidup antar umat beragama. (Hdy)
Konflik SARA yang terjadi akhir-akhir ini di beberapa daerah di tanah air membuat para tokoh agama di Kota Batu Jawa Timur berkumpul di Pondok Jatim Park Kota Batu, Kamis (3/3).
Mereka di antaranya, Ketua PD Muhammadiyah, Ketua PCNU, sejumlah kiai, ustadz, serta pimpinan tokoh agama lain dari Kristen, Katolik dan Khonghucu. Selain tokoh agama hadir juga Kapolres Batu, Kajari Batu, Kasdim 0818 dan Wakil Walikota Batu.
Para tokoh yang tergabung dalam Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKAUB) itu berkumpul guna merumuskan komitmen bersama demi mewujudkan Kota Batu sebagai Kota Wisata yang damai.
Ketua FKAUB Kota Batu Hasyim Sirodjudin, menyatakan, dalam pertemuan itu terdapat tiga poin komitmen yang dihasilkan dari rumusan hasil dialog antara anggota FKAUB, tokoh masyarakat dengan unsur pimpinan daerah.
"Salah satu poin bahasan utamanya adalah terkait dengan masalah aktifitas Ahmadiyah,” tegasnya.
Dijelaskan Gus Sirodj –panggilann akrabnya- tiga poin komitmen bersama FKAUB tersebut bertujuan untuk saling menjaga agar tidak ada aliran sesat masuk di kota Batu dan tidak terjadi konflik horizontal di kota Batu. Tiga poin komitmen bersama itu, tambah Gus Sirodj, antara lain untuk menjunjung tinggi kebersamaan dan kerukunan umat meski berbeda agama.
"Kebersamaan antar pemeluk agama atau umat beragama di Kota Batu ditunjukkan dengan menghargai perbedaan, bukan menjadikan perbedaan sebagai faktor perpecahan, kekerasan dan kekacauan," imbuhnya.
Di samping itu, menurutnya Gus Sirodj, dalam rangka mewujudkan kebersamaan itu perlu ada langkah nyata dalam menangkal berbagai bentuk ancaman dan gangguan dari luar kota Batu yang mengancam kerukunan hidup antar umat beragama. (Hdy)
Terpopuler
1
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
2
Gus Yahya: NU Bergerak untuk Kemaslahatan Umat
3
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
4
Ketum PBNU Resmikan 13 SPPG Makan Bergizi Gratis di Lingkungan NU
5
PPATK Tuai Kritik: Rekening Pasif Diblokir, Rekening Judol Malah Dibiarkan
6
Di Tengah Fenomena Bendera One Piece Badan Siber Ansor Ajak Generasi Muda Hormati Merah Putih
Terkini
Lihat Semua
