Warta MUSIBAH MERAPI

GP Ansor Jateng Bantu 2 Sapi, 17 Kambing dan 2 Ton Beras

Jum, 19 November 2010 | 14:00 WIB

Boyolali, NU Online
Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor NU Jawa Tengah memotong hewan kurban untuk meringankan beban penderitaan korban bencana Gunung Merapi. Daging kurban sapi dan kambing itu langsung disalurkan ke pengungsi di wilayah Merapi.

Alhamdulillah, kami bisa kurban 2 ekor sapi dan 17 kambing,” kata Ketua PW GP Ansor Jateng Jabir Al Faruqi di sela-sela pemberian bantuan di desa Jrakah, Kecamatan Selo Kabupaten Bo<>yolali, Jumat (19/11).

Selain kurban sapi, lanjut Jabir, pihaknya juga memberikan bantuan 2 ton beras, 200 dus mie instan, dan 1000 paket logistik bagi keluarga korban Merapi. Perpaket logistik terdiri dari 2,5 Kg Beras, 2 buah Mie Instans, 1 ons ikan asin, ½ kg minyak goreng dan 1 dus susu bubuk.

“Selain di Kabupaten Boyolali, penyembelihan hewan kurban dan pemberian bantuan juga untuk Kabupaten Klaten dan Magelang,” ujar Jabir.
Usai penyembelihan hewan Kurban PW GP Ansor menggelar istighostah dan pengajian umum di Desa Jrakah, Selo, Boyolali yang dipimpin oleh KH Agus Mudrik Khaelani Al Hafidz. Istighosah ini sebagai upaya permohonan pengampunan dan keselamatan dari segala bencana.

Menurut Jabir, dalam musibah Merapi ini meminta kepada seluruh anggota Ansor khususnya untuk terus membantu korban Merapi. Pasalnya penderitaan mereka masih panjang. Kalaupun harus pulang dari pengungsian, para korban Merapi masih harus memulihkan kondisi tempat tinggalnya minimal 6 bulan lagi untuk bisa mandiri.

“Kita perlu mengantisipasi dan memberi motivasi terus agar sahabat-sahabat kita yang di Boyolali, Magelang, dan Klaten kembali bisa pulih dan mandiri,” tandasnya.

Terkait rusaknya lahan pertanian di tiga daerah tersebut, Jabir meminta kepada Pemerintah untuk membantu merehabilitasi pertanian. Pemerintah katanya, wajib menghidupkan kembali lahan pertanian, penyediaan bibit tanaman hingga penyediaan pupuk. “Sebab, masyarakat korban merapi sudah tidak berdaya lagi untuk bangkit, sehingga pemerintah wajib menyediakan kebutuhan petani tersebut,” tutur Jabir lagi. (was)