Jakarta, NU Online
Ketua Dewan Syuro DPP PKB KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) akan mengupayakan sebisa mungkin untuk membantu pembebasan dua sandera warga negara Indonesia di Irak, dengan melakukan beberapa negosiasi dan pendekatan melalui beberapa key person yang dikenalnya.
Meski belum di hubungi pihak Deplu, Gus Dur meminta agar pemerintah segera menindaklanjuti upaya yang dilakukannya yang tengah melawat ke beberapa negara di Asia, Eropa dan Timur-Tengah termasuk Iraq. Demikian seperti dikutip situs resmi Gus Dur (www.gusdur.net) Senin, (4/10).
<>Diketahui Gus Dur memiliki hubungan dengan beberapa pejabat penting di Iraq. Semasa berkuliah dulu, Gus Dur rutin mengaji di Najaf setiap dua minggu sekali. Beberapa rekan mengajinya itu sekarang ada yang sudah menduduki jabatan Ayatollah. Gus Dur juga mengenal para petinggi, baik aliran Sunni maupun Syiah, juga di Partai Baath
Namun, hingga saat ini belum diketahui apakah pemerintah Iraq mengizinkan alumnus Universitas Baghdad itu, masuk ke wilayah Irak melalui Teheran. Gus Dur direncanakan baru akan ke ke Ibu Kota Iran, Teheran Kamis (7/10). Sabtu lalu Gus Dur sudah berkunjung ke Muenchen, Jerman, dan pada hari Minggu Gus Dur bertemu dengan beberapa tokoh dari Iran, Jerman, serta Amerika Serikat. Setelah itu, Gus Dur berencana akan melakukan perjalanan ke Iran, singgah sekitar dua jam, dan langsung meneruskan perjalanan ke Najaf, Irak, untuk kembali menemui beberapa tokoh di sana.
Seperti diberitakan sebelumnya, pihak Departemen Luar Negeri RI meminta keterlibatan Gus Dur dalam upaya pembebasan dua wanita Tenaga Kerja Indonesia (TKI), yang disandera kelompok yang mengaku sebagai “Tentara Islam Irak”. Gus Dur sebagai tokoh berpengaruh dan pernah belajar di Irak, dianggap mampu bernegosiasi dengan pihak penyandera.
Sekadar diketahui, kunjungan gus Dur ke beberapa negara tersebut untuk menghadiri Konferensi Kepemimpinan Internasional di Seoul Korea Selatan, Minggu (3/10/2004) yang diselenggarakan oleh Interreligious and International Federation for World Peace (IIFWP), sebuah lembaga internasional non pemerintah yang bermarkas di Seoul dan New York.
Lembaga ini mengundang Gus Dur untuk menjadi salah seorang pembicara dalam konferensi bertajuk “Leadership and Good Governance for the Global Family Establishing a World Culture of Heart and Lasting Peace” (gdn/cih)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua