Warta

Gus Dur Diminta Fasilitasi Pemulangan TKI yang Disekap di Irak

NU Online  ·  Rabu, 9 April 2008 | 22:22 WIB

Jakarta, NU Online
Mantan presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) diminta memfasilitasi pemulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang diduga disekap di Irak. Langkah tersebut diambil karena upaya Departemen Luar Negeri (Deplu) belum menuai hasil berarti.

Permohonan kepada Gus Dur akan diajukan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) akhir pekan ini. “Gus Dur memiliki pengaruh kuat di Irak, sehingga tepat dipilih menjadi fasilitator. Peluang keberhasilan Gus Dur memulangkan TKI lebih besar dibanding melalui Deplu,” ujar Ketua Departemen Komunikasi dan Informasi SBMI, Jamaluddin, di Jakarta, Rabu (9/4).<>

Jamaluddin menegaskan, karisma Gus Dur di luar negeri cukup dikenal termasuk di Irak. Cucu pendiri Nahdatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari tersebut akan dibantu Duta Buruh Migran Indonesia, Franky Sahilatua.

SBMI sendiri menyadari bahwa Indonesia belum memiliki perwakilan di negara yang pernah dipimpin presiden Saddam Hussein (tahun 1979-2003) tersebut.

Namun, Deplu diminta tidak menjadikan itu sebagai alasan mengabaikan masalah TKI di mana pun berada. “Informasi tentang TKI di Irak masih sulit didapat. Beruntung kami (SBMI) bisa mengorek keterangan dari Pak Karso selaku salah satu agen pemberangkatan tersebut,” kata Jamaluddin

Dijelaskan Jamaluddin, TKI diberangkatkan ke Irak dalam dua gelombang. Pertama berjumlah 17 orang dan delapan diantaranya berhasil dipulangkan, sedangkan gelombang kedua berjumlah 16 orang dan hingga kini belum diketahui nasibnya.

Pihak Deplu sebelumnya mengaku telah mengetahui kasus TKI yang tersekap di negara jazirah Arab tersebut. “Kami (Deplu) heran kenapa TKI ini bisa sampai ke sana. Namun, prinsipnya, Deplu tetap berupaya menyelesaikan kasus ini termasuk meminta bantuan Organisasi Migran Internasional atau IOM,”  tandas Juru Bicara Deplu Kristiarto Legowo. (okz/rif)