Warta

Gus Dur Ingatkan Hasyim Tak Campuri Urusan PKB

Kam, 8 November 2007 | 00:29 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Dewan Syura DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) rupanya tak ingin urusan internal partainya dicampuri orang lain. Ia mengingatkan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi agar tak turut campur soal konflik di dalam PKB.

ā€œPBNU tidak memiliki yuridiksi atas langkah-langkah DPP PKB. Itu karena dua alasan. Satu, secara organisatoris, memang PBNU tidak dapat memaksakan kehendak DPP PKB. Kedua, PBNU juga harus memeriksa para anggotanya sendiri, apakah mereka melakukan kucurangan seperti (kader PKB yang dipecat) itu atau tidak,ā€ ungkap Gus Dur dalam siaran pers yang diterima NU Online, Rabu (7/11)<>

Sebelumnya, Hasyim telah menyatakan dengan tegas bahwa penyelesaian konflik internal PKB di luar kewenangannya. Ia mengaku tak bisa berbuat banyak meski kelahiran partai berlambang bola dunia dan bintang sembilan itu dibidani PBNU.

ā€œTidak mungkin kita ikut-ikutan mengatur masalah struktur dan kebijakan PKB. Hal itu harus diselesaikan secara internal,ā€ tegas Hasyim. Ia menyatakan hal tersebut saat menerima 10 kiai dan ulama mantan pengurus PKB se-Jawa yang kepengurusannya dibekukan oleh Gus Dur.

Terkait pembekuan 40 DPC PKB se-Indonesia, Gus Dur beralasan, ā€PKB menginginkan dibawanya kebersihan dari praktik-praktik keuangan yang curang di berbagai tingkatan untuk menjadi bagian dari demokratisasi. Atas dasar inilah, misi perjuangan PKB diletakkan.ā€

Pada Selasa (6/11) kemarin, 10 orang perwakilan DPW dan DPC PKB se-Jawa yang menemui Hasyim di Kantor PBNU, di Jakarta. Mereka, antara lain, KH Abdul Aziz Mansur (Ketua Umum Dewan Syura DPW PKB Jatim), KH Abdul Salam (Sekretaris Dewan Syura DPW PKB Jatim), KH Mas Nidzomuddin Haq (Ketua Dewan Syura DPW PKB Jatim) dan KH Mas Sais (Ketua Dewan Syura DPC PKB Surabaya).

Berikutnya, Hj Churriyah Imron Hamzah (Ketua Dewan Syura DPW PKB Jatim), KH Muhallili (Ketua Dewan Syura DPW PKB Banten), KH A Wahid Umar (Ketua Dewan Syura DPC PKB Cirebon), KH Muchlis Badruzzaman (Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah, Garut), KH Effendi Nurrudin (Ketua Dewan Syura DPW PKB Jabar) dan M Ayub (Ketua Dewan Tanfidziyah DPC PKB Cirebon).

Selain itu, tampak pula mendampingi para kiai yang dipecat tersebut, dua mantan Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB hasil Muktamar II PKB/2005, Eman Hermawan dan Muh Hanif Dhakiri serta adik kandung Gus Dur, Lily Khadijah Wahid. (rif)