Gus Ipul: Pimpin Bangsa, Kaum Muda Harus Bawa Ide Besar
NU Online · Selasa, 30 Oktober 2007 | 00:20 WIB
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Saifullah Yusuf, mengatakan, saat ini, sejarah kembali ‘memanggil’ kaum muda untuk tampil menjadi pemimpin bangsa. Namun, katanya, kaum muda harus memiliki ide dan kekuatan besar.
“Setiap penggal sejarah selalu memanggil kaum muda. Karena mereka memiliki ide-ide dan kekuatan besar. Saya menilai, sekarang saatnya sejarah memanggil kaum muda untuk tampil,” kata Gus Ipul—begitu panggilan akrabnya—pada peringatan Sumpah Pemuda di Tugu Proklamasi, Jakarta, Ahad (28/10) kemarin.<>
Gus Ipul yang juga mantan Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal itu menjelaskan, dahulu, kaum muda selalu muncul saat sejarah memanggil mereka, seperti halnya Gajah Mada (Mahapatih Kerajaan Majapahit), serta termasuk Soeharto.
Saat ini, katanya, begitu besar masalah bangsa, mulai dari pengangguran, kemiskinan dan kebodohan. Persoalan tersebut harus ditangani kaum muda dengan semangat dan kerja keras. Diharapkan Indonesia di masa mendatang dapat keluar dari ketiga masalah itu.
Ia menambahkan, regenerasi kepemimpinan nasional sangat tidak teratur dan fluktuatif. Dengan momentum Sumpah Pemuda ini, tandasnya, para pemuda harus mempersiapkan diri. Apalagi sekarang Indonesia masih dalam proses transisi.
“Kita punya presiden yang cukup lama memimpin. Ada Soeharto, ada Soekarno. Di sisi lain, kita juga punya yang sangat cepat. Ada Habibie, ada Gus Dur, ada Mbak Mega. Ke depan, ini harus lebih teratur. Kaum muda harus mempersiapkan itu semua,” terangnya.
Selain Gus Ipul, hadir juga dalam acara tersebut tiga tokoh muda, yakni, Menneg Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault, Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar Yuddy Chrisnandi dan Rektor Universitas Paramadina Dr Anies Baswedan.
Bersama Gus Ipul, ketiga tokoh itu berbicara tepat di belakang patung tiga tokoh pemuda yang sedang duduk, yakni Moehammad Jamin (Jong Sumatranen Bond), R Katjasungkana (Pemuda Indonesia) dan Soegondo Djojopoespito (Perhimpoenan Peladjar-Peladjar Indonesia) serta patung WR Soepratman yang sedang berdiri memainkan biola.
Anis Baswedang mengatakan, jika pemuda bisa menjawab secara nyata permasalahan bangsa saat ini, seperti kemiskinan, maka dengan sendirinya rakyat akan mendukung.
Sementara itu, Yuddy secara tegas mengatakan, generasi muda harus berani menjadi calon pemimpin alternatif. “Jangan ragu dan jangan takut jika ingin maju sebagai capres,” katanya. Ia berharap, pemuda dapat kembali muncul dan berperan di tahun 2007. (rif)
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
3
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
4
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
5
Khutbah Jumat: Jagalah Alam, Jangan Malah Merusaknya
6
PBNU Rencanakan Indonesia Jadi Pusat Syariah Dunia
Terkini
Lihat Semua