Jakarta, NU Online
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH A. Musthofa Bisri (gus Mus) menyatakan, para pengurus NU mestinya dapat menjelaskan kepada warga Nahdliyyin tentang sikap-sikap resmi organisasi. Menurut Gus Mus PBNU dan jajaran pengurus di tingkat Wilayah dapat memberi penjelasan tertulis melalui semacam surat pernyataan.
Demikian dinyatakan Gus Mus kepada NU Online di Jakarta, Sabtu (18/7) menyikapi perkembangan wacana terbaru yang beredar di kalangan Nahdliyyin. Menurut Gus Mus, setiap ada Pilkada misalnya, pengurus NU di tingkatan terkait dapat membuat penyataan sikap resmi agar tidak membingungkan umat.<>
"Kalau mau dukung ya bilang kalau tidak ya bilang. Jangan setengah-setengah. Agar warga yang di bawah tidak saling salah pengertian, kata Gus Mus.
Lebih lanjut, Gus Mus menjelaskan, kebingungan yang selama ini terjadi dikarenakan warga Nahdliyyin terbiasa mengikuti para pemimpinnya selama puluhan tahun tanpa mempertanyakan. Namun belakangan mereka melihat kenyataan yang berbeda yang dilakukan oleh para pemimpinnya.
"Nah karena itu mereka memerlukan penjelasan, mengapa bisa berbeda? Jika tanpa penjelasan, saya kuatir, kebingungan dan salah pengertian akan terus berlanjut ke depan," terang Gus Mus. (min)
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH A. Musthofa Bisri (gus Mus) menyatakan, para pengurus NU mestinya dapat menjelaskan kepada warga Nahdliyyin tentang sikap-sikap resmi organisasi. Menurut Gus Mus PBNU dan jajaran pengurus di tingkat Wilayah dapat memberi penjelasan tertulis melalui semacam surat pernyataan.
Demikian dinyatakan Gus Mus kepada NU Online di Jakarta, Sabtu (18/7) menyikapi perkembangan wacana terbaru yang beredar di kalangan Nahdliyyin. Menurut Gus Mus, setiap ada Pilkada misalnya, pengurus NU di tingkatan terkait dapat membuat penyataan sikap resmi agar tidak membingungkan umat.<>
"Kalau mau dukung ya bilang kalau tidak ya bilang. Jangan setengah-setengah. Agar warga yang di bawah tidak saling salah pengertian, kata Gus Mus.
Lebih lanjut, Gus Mus menjelaskan, kebingungan yang selama ini terjadi dikarenakan warga Nahdliyyin terbiasa mengikuti para pemimpinnya selama puluhan tahun tanpa mempertanyakan. Namun belakangan mereka melihat kenyataan yang berbeda yang dilakukan oleh para pemimpinnya.
"Nah karena itu mereka memerlukan penjelasan, mengapa bisa berbeda? Jika tanpa penjelasan, saya kuatir, kebingungan dan salah pengertian akan terus berlanjut ke depan," terang Gus Mus. (min)
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
4
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
5
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
6
Pentingnya Kelola Keinginan dengan Ukur Kemampuan demi Kebahagiaan
Terkini
Lihat Semua
