Warta

Hasil Rukyatul Hilal PBNU, Idul Adha Jatuh 31 Desember

NU Online  ·  Ahad, 24 Desember 2006 | 13:06 WIB

Malang, NU Online
Berdasarkan hasil sidang tim rukyatul hilal, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menetapkan 10 Dzulhijah 1427 hijriah sebagai Hari Raya Idul Adha bertepatan dengan hari Minggu (31/12).

Hal itu ditegaskan kembali oleh Ketua Umum PBNU, KH Hasyim Muzadi kepada wartawan di kediamannya di kompleks Pondok Pesantren Al Hikam, Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (23/12).

<>Hasyim menjelaskan penetapan ini berdasarkan rapat tim rukyatul hilal PBNU yang berdasarkan istigmal, yaitu ketika dilakukan rukyat ternyata tidak diketahui adanya bulan.

“Saat dilakukan rukyat untuk menentukan tanggal satu dzulhijah, secara kasat mata bulan belum kelihatan,” ujarnya.

Untuk melihat tanda-tanda pergantian bulan tersebut, lanjutnya, tim rukyat dari PBNU diterjunkan di sembilan lokasi sentral yang dijadikan tempat untuk melihat bulan tersebut.

Untuk itu Hasyim mengimbau kepada masyarakat Indonesia agar tidak sembrono dalam merayakan Natal, Idul Adha, dan Tahun Baru 2007 yang bisa menghilangkan sikap kewaspadaan.

“Namun demikian juga jangan merayakan secara berlebihan. Misalnya, mengerahkan ribuan kuda untuk pengamanan. Ini bisa dianggap berlebihan,” katanya.

Untuk keperluan pengamanan, lanjutnya, sejauh ini PBNU belum diminta Polri secara resmi agar turut berpartisipasi dalam mengamankan sejumlah lokasi yang dinilai mengundang kerawanan.
“Sejauh ini belum ada permintaan dari Kapolri,” ujarnya.

Tetapi secara lokal dan regional, sejumlah cabang atau wilayah sudah menjalin kerjasama bersama Polri dalam rangka pengamanan yang dimaksud itu. Bentuknya berpartisipasi menjaga gereja saat menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru 2007. (gpa/dar)