Warta

Hasyim: Jangan Biarkan Agama Jadi Alat Konflik

Rab, 23 Januari 2008 | 10:28 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi mengungkapkan, berbagai konflik dan isu sektarian yang terjadi di berbagai negara kerap ditimbulkan akibat campur tangan pihak-pihak asing yang ingin mengambil manfaat dari konflik yang sengaja mereka ciptakan.

"Berbagai konflik yang terjadi di sejumlah negara seperti Indonesia, Thailand, Afghanistan, Irak, dan negara-negara di kawasan Timur Tengah lainnya terjadi akibat campur tangan orang lain," kata Hasyim saat menerima kunjungan ulama dari Thailand di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Rabu (23/1).<>

Hasyim mencontohkan, konflik-konflik yang terjadi di Maluku dan Aceh, misalnya, sebenarnya bukan murni konflik agama, namun sengaja diciptakan seolah-olah agama yang menjadi sumber atau sebab dari konflik-konflik tersebut.

"Hal ini juga terjadi selatan Thailand, untuk itu jangan biarkan agama jadi alat konflik yang sengaja diciptakan oleh pihak-pihak asing," terangnya.

Untuk mengatasi konflik tersebut, tambah Hasyim, ada pertimbangan-pertimbangan lain yang "sangat diperlukan selain adanya keamanan dan militer, namun juga adanya keadilan, kesejahteraan sosial dan ekonomi."

Sementara itu ketua delegasi ulama Thailand yang dipimpin oleh Tuan Aziz Benhawan berharap banyak masukan dari PBNU untuk mengatasi konflik yang terjadi di selatan Thailand.

Dalam kunjungannya ke PBNU, selain memberikan ucapan selamat ulang tahun yang ke-82 kepada NU, pihaknya juga ingin berbagi pengalaman dengan PBNU terkait dengan kegiatan-kegiatan, seperti keagamaan, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

Hadir dalam rombongan itu, antara lain Duta Besar Thailand untuk Indonesia, Akrasid Amatayakul, Wakil Gubernur (Wagub) Songkhla Theeraten Sriyapunt, Wagub Yala Gvisada Boonrach, Wagub Pattani Nathapon WichienPrerd, Wagub Narathiwat Thanon Vejkornkanon, Wagub Satun Chosad Maneechayangkoon, dan sejumlah pejabat tinggi yang lain.

Sementara mereka yang hadir dari PBNU antara Lain, Prof. Dr. Masykuri Abdillah (Ketua), H. Ridwan Lubis (Ketua), H. Iqbal Sullam (Wakil Sekjen), H. dan Syaiful Bahri Anshori (Wakil Sekjen). (dar)