Warta

Hasyim Tak Setuju Ahmadiyah

Kam, 10 Januari 2008 | 10:07 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi menyatakan tak setuju dengan paham yang dianut Ahmadiyah. Namun demikian, ia lebih tidak setuju lagi penggunaan cara-cara kekerasan terhadap aliran yang difatwa sesat oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.

“Saya tidak setuju (ajaran) Ahmadiyah. Dan, saya juga tidak setuju kalau Ahmadiyah diserang,” terang Hasyim kepada wartawan usai pertemuan antara PBNU dengan Pengurus Pusat Muhammadiyah, di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Kamis (10/1).<>

Hasyim yang didampingi Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, kembali menegaskan bahwa aparat keamanan kurang sigap dalam mencegah terjadinya kekerasan, seperti halnya pada pengikut Ahmadiyah di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, sejumlah aksi kekerasan yang bernuansa agama yang terjadi belakangan ini, akibat kesalahan sistem. Pemerintah seakan selalu membiarkan bila terjadi tindakan kekerasan terhadap kelompok-kelompok tertentu.

Dalam kesempatan itu, ia menanggapi pendapat sebagian kalangan yang menuntut pembubaran MUI yang dinilai sebagai sebab terjadinya konflik bernuansa agama akhir-akhir ini. Ia mengusulkan agar MUI bisa berkoordinasi dengan pemerintah dan lembaga terkait, seperti, Pengkaji Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem).

“Sehingga tidak berjalan sendiri-sendiri, tidak ngomong sendiri-sendiri, yang mengakibatkan adanya ruang kosong untuk terjadinya tindakan kekerasan. Ruang kosong itulah yang dimanfaatkan kelompok-kelompok ekstrimis,” terang Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang, Jawa Timur, itu.

Senada dengan Hasyim, Din mengatakan, NU dan Muhammadiyah tidak bisa memberikan pembenaran terhadap tindakan kekerasan dengan alasan apa pun. Kalau pun memang terjadi, tambahnya, hal itu merupakan akibat ketidaktegasan pemerintah.

“Kalau memang ada kekerasan, maka, itu berarti pemerintah belum bertindak tegas untuk mengatasinya,” ujar Din. (rif)