Warta

IPNU Siapkan “Superkader”

Sen, 15 Januari 2007 | 08:50 WIB

Jakarta, NU Online
Langkah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) di bidang pelajar semakin mantap. Menyadari tantangan besar pengkaderan di NU yang semakin rumit, organisasi berbasis santri dan pelajar terbesar di Indonesia ini bertekat menyiapkan “Superkader”. Superkader merupakan kader unggulan, militan dan tangguh.

Tekat tersebut bakal diwujudkan melalui Pelatihan Motivasi Pelajar se-Yogyakarta dan Jawa Tengah yang akan digelar pada 19-21 Januari mendatang di Kaliurang, Yogyakarta. Kegiatan hasil kerja sama Pimpinan Pusat (PP) IPNU dengan Yayasan Mata Air dan PP Ikatan Pelajar Puteri NU itu akan diikuti perwakilan 40 pimpinan cabang IPNU se- Yogyakarta dan Jawa Tengah.

<>

“Hanya kader-kader terpilih saja yang akan mengikuti pelatihan ini. Mereka (peserta, Red) merupakan utusan dari sejumlah SMU favorit atau unggulan di kota, kabupaten masing-masing se-Yogyakarta dan Jawa Tengah,” terang Ketua PP IPNU, Muhammad Asyhadi kepada NU Online di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Senin (15/1).

Menurut Asyhadi, kegiatan yang merupakan ‘modifikasi’ dari Masa Kesetiaan Anggota (Makesta)—pengkaderan formal-awal IPNU—ini diharapkan dapat menjadi terobosan baru bagi upaya menciptakan kader-kader yang potensial. “Makanya pesertanya siswa dari SMU unggulan atau favorit,” tandasnya.

Selain itu, ungkap Asyhadi, digelarnya kegiatan tersebut juga didasari semakin menguatnya gerakan dan kelompok Islam garis keras belakangan ini. IPNU, menurutnya, juga harus melakukan upaya untuk menjauhkan kadernya dari gerakan yang umumnya berseberangan dengan visi Islam moderat dalam paham Ahlussunnah Wal Jamaah yang diperjuangkan NU.

Karena, imbuh Asyhadi, tak sedikit kader-kader NU yang masuk ke dalam gerakan Islam radikal tersebut. “Kalau sudah masuk, mereka (kader NU) biasanya identitas ke-NU-an, ke-IPNU-annya hilang. Ini juga merupakan misi upaya penyelamatan terhadap kader-kader NU,” jelasnya.

Sementara, Ryadu Topeq, koordinator program tersebut, mengatakan, kegiatan itu merupakan langkah awal. Selanjutnya, menyusul kegiatan serupa yang akan digelar di provinsi lain dalam waktu yang berbeda. “Setelah Yogya dan Jateng, akan menyusul Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten,” ujarnya.

Selain ‘memproduksi’ kader-kader militan, program yang akan diselenggarakan sepanjang tahun 2007 itu, juga diharapkan mampu mendirikan pusat pengkaderan IPNU di sekolah-sekolah unggulan. Dengan demikian, proses penciptaan Superkader IPNU menjadi lebih tertata dan terarah.

“Kalau ada komisariat-komisariat (struktur paling bawah di IPNU, Red) unggulan atau favorit yang diisi oleh kader-kader militan, secara otomatis mereka akan jadi garda terdepan dalam pengkaderan IPNU. Superkader yang lain lahir dari komisariat-komisariat unggulan ini,” terang Topeq, begitu panggilan akrabnya.

Ditambahkan Topeq, para alumnus pelatihan tersebut di setiap provinsi akan didampingi dan dikawal secara langsung oleh PP IPNU. Termasuk di antaranya, keperluan melanjutkan ke perguruan tinggi negeri favorit di Indonesia, beasiswa kuliah dalam negeri maupun luar negeri, PP IPNU akan membantu. (rif)