Warta

Islamofobia di Eropa Bisa Picu "Holocaust"

Ahad, 4 Maret 2007 | 01:30 WIB

Bosnia, NU Online
Cendikiawan Muslim terkemuka di Bosnia, Mustafa Ceric meminta pemerintah negara-negara Eropa untuk tidak bicara lagi soal warga Muslim yang ada di negara mereka. Karena pernyataan-pernyataan mereka hanya menimbulkan ketakutan terhadap Islam dan umat Islam dan situasi ini bisa memicu tragedi "Holocaust" terhadap warga Muslim.

Dalam wawancara dengan BBC, Ceric mengatakan, "Eropa harus mulai bicara dengan warga Muslim dan mendengarkan apa yang mereka katakan, serta membantu mereka mendapatkan tempat di masyarakat. Tindakan itu lebih bertanggung jawab, terhormat dan lebih menjanjikan di masa depan."

<>

Ia mengingatkan, jika sikap anti-Muslim terus meningkat, suatu saat bisa berubah menjadi tindak kekerasan. Bukan tak mungkin tragedi Holocaust terulang, tapi kali ini menimpa umat Islam.

"Saya harap Islamofobia yang terjadi di Eropa dan negara-negara Barat tidak berubah menjadi Holocaust terhadap warga Muslim. Eropa punya pengalaman anti-Semit dan Holocaust, " tukas Ceric mengingatkan.

Lebih lanjut ia menyatakan, Eropa boleh bilang "tidak akan pernah ada lagi" tragedi seperti Holocaust, tapi kenyataannya pembersihan etnis kembali terulang di benua itu. Contohnya, pembunuhan massal sekitar 8. 000 Muslim Bosnia di Srebrenica saat perang Balkan 1995.

"Sebagai bangsa Eropa, kita seharusnya tidak terlibat lagi dalam petualangan seperti ini," desak Ceric.

Di sisi lain, Ceric juga meminta warga Muslim di Eropa agar lebih membaur dan belajar berinteraksi serta mempelajari nilai-nilai yang biasa berlaku di masyarakat Eropa. Menurutnya, warga Muslim harus lebih banyak belajar tentang demokrasi bukan hanya dalam kontek Eropa tapi juga dalam konteks masyarakat Muslim sendiri.

"Jika itu tidak dilakukan, umat Islam akan senantiasa khawatir dengan apa yang akan terjadi dengan masa depan mereka," tukas Ceric. (era/rif)