Warta

Istighosah Internasional Gaya NU

NU Online  ·  Rabu, 10 Maret 2004 | 17:54 WIB

Jakarta, NU Online
Masih banyak yang tersisa dari perhelatan akbar the International Conference Of Islamic Scholars  (ICIS) beberapa waktu lalu. Sebuah pemandangan unik dan menarik mengakhiri penutupan acara. Ketika itu, tiga tokoh utama dunia Islam yang sangat dikagumi berjajar membacakan doa. Mereka adalah  Prof. Dr.A.Taskhiri (Iran), Dr. Hisyam Kabbani (USA) dan Prof. Dr. Wahbah  Zuhaili (Syria).

Peristiwa  langka tersebut sontak membuat wartawan bertanya-tanya. “Kami sengaja mengumpulkan tiga tokoh besar yang al-Hamdulillah dapat hadir di forum ICIS. Ini kesempatan emas menyatukan beliau-beliau.  Dr. Taskhiri adalah tokoh syiah paling berpengaruh di dunia, di Indonesia juga sangat terkenal, terutama di kalangan  habaib. Sedangkan Dr. Kabbani, tokoh sufi terkenal dari Amerika Serikat yang juga banyak penggemarnya baik dari kalangan ulama, profesional serta pengusaha. Sedangkan Dr. Wahbah Zuhaili adalah pemikir dan akademisi yang kitab-kitabnya banyak dibaca para kiai dunia,”demikian dijelaskan Ketua Panitia ICIS HM Rozy Munir, M.Si kepada wartawan.

<>

Ketiga tokoh tersebut adalah pakar di bidangnya masing-masing. Wahbah misalnya, karya fikihnya berjudul Fiqhu al-Islam wa Adillatuhu, sebanyak 12 jilid, saat ini menjadi rujukan utama di pesantren-pesantren Indonesia, bahkan di kampus al-Azhar. Demikian juga Taskhiri dan Kabbani.

“Ketiganya disatukan dalam forum yang terhormat ini  untuk membacakan doa bersama secara bergantian. Doa bersama atau istighastah internasional karena diikuti oleh banyak warga bangsa.  Hanya saja karena keterbatasan waktu, masing masing hanya berkesempatan  tiga menit,”lanjut dosen Fakultas Ekonomi UI itu.

Ditambahkan, ketika ide menyatukan tiga tokoh itu muncul, panitia langsung meminta Sekretaris Panitia Iqbal Sullam, untuk melakukan pendekatan. Kejadian tersebut memang menarik perhatian. Tak luput Wakil Presiden Hamzah Haz menanyakan hal tersebut. Rozy Munir menjawab dengan kalem, “Doa bersama oleh berbagai kiai adalah hal yang lumrah dalam istighosah yang digelar NU tapi kali ini lain, ICIS menampilkan istighosah internasional ala NU dimana yang berdoa adalah kiai-kiai luar negeri. Terlebih Kabbani saat itu membaca doa qunut yang sudah menjadi merek NU,”(RM)