Warta SERBA-SERBI TANAH SUCI

Jamaah Perempuan Nigeria yang Bandel

Kam, 10 November 2011 | 07:08 WIB

Makkah, NU Online
Ibadah di tanah suci merupakan impian bagi setiap muslim. Tak heran begitu banyak ekspresi dari para jamaah begitu sampai di Makkah atau Madinah. Namun, jangan sampai ekspresi itu berlebihan, jika tidak ingin berurusan dengan "polisi syariah".<>

Seperti yang dilakukan sejumlah perempuan asal Nigeria beberapa waktu lalu. Saking kepinginnya salat shubuh di dekat Kabah, mereka nekat untuk mengabaikan aturan saf, yang mengharuskan mereka berbaris di belakang jamaah laki-laki. Mereka Nekat berbaris lebih depan dari jamaah laki-laki agar bisa lebih dekat dengan ka'bah.

Diingatkan oleh beberapa jamaah, sekelompok perempuan ini tetap ngotot. Akhirnya, datang seorang polisi syariah untuk meminta perempuan-perempuan ini mundur. Perbedaan bahasa, tak membuat lelaki dengan jenggot panjang, dan bergamis putih dilapisi jubah coklat ini minder. Dengan suara keras, dia berteriak agar para perempuan ini pindah saf. 

Tak mau kalah, perempuan-perempuan bandel ini ganti berteriak dalam bahasa mereka. Keributan ini sempat menarik perhatian dari jamaah lain. Setelah hampir lima menit berdebat, kaum perempuan ini pun mengalah. Dengan bersungut-sungut, mereka pindah ke barisan jamaah perempuan yang terletak di belakang shof jamaah laki-laki.

Polisi syariah ini sebenarnya merupakan tim amar-ma`ruf nahi munkar yang dibentuk oleh otoritas dua masjid suci Arab Saudi. Mereka bertugas untuk mengingatkan jamaah haji dari berbagai negara agar tidak jatuh pada tindakan syirik saat tiba di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi.

Utamanya saat jamaah berada di tempat-tempat yang diyakini mustajab, seperti di Multazam, Hijr Ismail, Makam Ibrahim, Hajar Aswad, di Masjidil Haram. Atau saat berada di Raudlah, Makam Rasullah SAW, atau di makam Bagi saat di Masjid Nabawi.

 

 

Redaktur : Syaifullah Amin