Warta

Kang Said Pernah Disebut Ulama Sesat

Kam, 24 Januari 2008 | 09:06 WIB

Jakarta, NU Online
Sejumlah masjid dan musala yang didirikan kalangan Nahdliyin (sebutan untuk warga Nahdlatul Ulama/NU) diambilalih kelompok Islam garis keras. Belakangan, beberapa tokoh NU juga disebut-sebut sebagai ulama sesat. KH Said Aqil Siroj, salah satu Ketua Pengurus Besar NU, pun pernah mengalaminya.

“Saya pernah diundang hadir dalam pengajian di Bekasi. Ada spanduk bertuliskan, ‘Hadirilah pengajian dengan penceramah KH Said Aqil Siroj.’ Beberapa hari kemudian, ada spanduk baru, tulisannya, ‘Hati-hati, penceramah ini sesat’,” terang Kang Said—begitu panggilan akrabnya.<>

Ia mengatakan hal itu pada Silaturrahim Organisasi Kemasyarakatan Islam Ahlussunnah Wal Jamaah dan Semiloka: Menggagas Masa Depan Islam Nusantara, di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Kamis (24/1).

Dalam kesempatan itu, hadir perwakilan ormas Islam berhaluan Aswaja, antara lain, Tarbiyah Islamiyah, Al-Washliyah, Al-Khairaat, Nahdlatul Wathon, Darut Dakwah wal- Irsyad dan Mathlaul Anwar,

Mengaku penasaran dengan siapa pembuat spanduk yang bernada fitnah tersebut, Kang Said menanyakan kepada tokoh dan warga setempat pada pengajian itu. Namun, tak ada satu pun yang mengaku bertanggung jawab.

“Saya bilang waktu itu, ‘saya ingin bertemu dan berdiskusi dengan pembuat spanduk tersebut. Kalau saya kalah berdebat dengannya, saya akan berguru pada orang itu dan akan masuk apa pun organisasinya’,” kisah alumnus Universitas Ummul Qurra’, Mekah, Arab Saudi, tersebut.

Ia melanjutkan, tiga hari kemudian setelah pengajian tersebut, datang dua pemuda ke kediamannya dan mengaku pembuat spanduk tersebut. “Mereka juga menyebut sejumlah tokoh lain yang disebut sesat, antara lain, Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid), Nurkholish Madjid, Masdar Farid Mas’udi, dan lain-lain,” ujarnya.

Kepada Kang Said, dua pemuda tersebut mengaku hanya diperintah atasannya. “Mereka bilang diperintah Kramat Raya 45, Jakarta Pusat (kantor sebuah ormas Islam),” ujarnya. (rif)