Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kab. Bandung, KH Yayat Ruhiyat Siradl, mengembuskan napas terakhir, Sabtu (15/1), sekitar pukul 2.00 WIB di tempat tinggalnya, Kompleks Pondok Pesantren Al Bidayah, Desa Giriasih (Cangkorah), Kec. Batujajar, Kab. Bandung Barat. Pengasuh Pondok Pesantren Al Bidayah ini meninggal dunia dalam usia 63 tahun.
Ribuan orang terlihat melayat ke rumah duka mengiringi kepergian almarhum. Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf, Bupati Bandung Barat Abubakar, Bupati Bandung Dadang Naser, dan mantan Bupati Bandung Obar Sobarna juga tampak menghadiri pemakaman almarhum.
/>
Ketua Umum MUI Jabar, KH Hafidz Usman, memimpin prosesi pemakaman almarhum. Jenazah almarhum dikebumikan di pemakaman keluarga, depan Kompleks Pondok Pesantren Al Bidayah sekitar pukul 11.00 WIB.
Menurut adik kandung almarhum, Mursa’ad (52), almarhum menderita penyakit komplikasi. Meskipun demikian, beberapa hari sebelumnya almarhum dalam kondisi sehat.
"Bahkan, sehari sebelum meninggal dunia beliau sempat menjadi imam salat Magrib dan Isya. Menurut para jemaah, suaranya pun terdengar nyaring," katanya, seperti di laporkan Pikiran Rakyat.
Sebelum meninggal dunia, kata Mursa’ad, almarhum sempat berwasiat kepada para putranya agar bertakwa kepada Allah SWT. "Beliau mengucapkannya sampai tiga kali. Hal yang sama diucapkannya juga kepada para jemaah seusai mengimami salat," tuturnya.
Jadi panutan
Sosok almarhum meninggalkan kesan tersendiri bagi keluarga, kerabat, dan sahabatnya. Bagi Mursa’ad, almarhum tidak hanya merupakan kakak, tetapi juga guru.
"Banyak sekali nasihat-nasihat beliau yang sangat bermanfaat bagi kami. Beliau adalah sosok kakak yang jadi panutan bagi kami," ujarnya.
Bupati Bandung Barat Abubakar mengaku sangat kehilangan sosok almarhum. Menurut dia, almarhum merupakan tokoh ulama yang juga menjadi inspirasi bagi pemerintah. "Kami masih membutuhkan nasihat-nasihatnya, terutama untuk menata pembangunan ke depan," ujarnya.
Ketua PC Ansor Kab. Bandung Barat, Ali Kurniawan, mengatakan hal senada. Menurut dia, sebelum dirinya menghadiri kongres Ansor di Surabaya, Kamis (13/1) lalu, almarhum juga berpesan agar para pemuda Ansor bertakwa kepada Allah. Almarhum meninggalkan seorang istri, 7 anak, 6 menantu, dan 16 cucu. (hh)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
2
Khutbah Jumat: Inilah Obat bagi Jiwa yang Hampa dan Kering
3
Khutbah Jumat: Belajar dari Pohon Kurma dan Kelapa untuk Jadi Muslim Kuat dan Bermanfaat
4
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
5
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
6
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
Terkini
Lihat Semua