Warta

Khofifah Peringati Sumpah Pemuda di Lokasi Korban Gempa di Pariaman

NU Online  ·  Rabu, 28 Oktober 2009 | 12:22 WIB

Padang Pariaman, NU Online
Memperingati hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada setiap 28 Oktober, tak harus dengan menggelar upacara di lapangan terbuka. Di lokasi pengungsian korban musibah bencana alam pun jadi.

Begitulah yang dilakukan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa, di lokasi pengungsian korban gempa di Korong Ambung Kapur, Nagari Sungai Sariak, Kecamatan VII Koto, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Rabu (28/10) pagi.<>

Ia didampingi Ketua PP Muslimat NU, Farida Solahuddin Wahid; Ketua Pengurus Wilayah Muslimat NU Sumbar, Tina Hatta; Ketua Pengurus Cabang Muslimat NU Padang Pariaman, Basnimar; dan Sekretaris Pengurus Wilayah LP Ma'arif NU Sumbar, Amiruddin Tuanku Majolelo; serta Wali Nagari (kepala desa) setempat, Anasril Nazar. Demikian dilaporkan Kontributor NU Online Bagindo Armaidi Tanjung di Padang.

Di sela-sela kegiatan sosialnya itu, ia meminta warga setempat untuk sejenak mengheningkan cipta dan berdoa bersama. Sebagian besar warga merupakan kaum ibu dan anak-anak. Sebagian yang lain adalah remaja putri guru TK/PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Azzahrah Ma'arif Muslimat NU se-Kabupaten Padang Pariaman.

Peringatan hari bersejarah yang merupakan tonggak kebangkitan gerakan pemuda pada 1928 silam itu digelar sangat sederhana di sekitar tenda-tenda pengungsian serta rumah-rumah warga yang roboh akibat digoncang gempa pada 30 September lalu.

Khofifah, dalam tausiyah (pidato) singkat usai memimpin doa bersama, mengimbau warga untuk tabah dan sabar menghadapi cobaan bencana. "Bersedih, boleh saja, tapi jangan keterusan. Kita harus tegar menghadapi cobaan ini," ujarnya.

Khusus kepada remaja putri guru TK/PAUD Azzahrah Ma'arif Muslimat NU, Khofifah mengimbau agar tidak putus asa membantu pendidikan anak-anak setempat, meski masih dalam suasana bersedih atau berduka. "Pendidikan anak-anak ini jangan sampai terlantar. Harus terus berjuang. Muslimat NU akan membantu semampunya," pungkasnya.

Mementum hari Sumpah Pemuda, imbuh Khofifah, harus dijadikan semangat untuk terus berjuang membantu pendidikan anak-anak, terutama yang ada di PAUD Azzahrah.

"Walau pun kondisinya sekarang memang tidak terlalu baik, walau pun masih banyak yang tidur di tenda, walau pun banyak tempat PAUD yang roboh, tetap jangan menyerah," pinta mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan di era pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu.(mad)