Warta

Kiai Said: Warga NU Jangan Ikut Menafikan Ijma’

Kam, 28 Juli 2011 | 03:31 WIB

Jember, NU Online
Warga NU jangan ikut-ikutan menyerukan kembali kepada Al-Qur'an dan Hadits seraya menafikan ijma’ ulama dan kitab fiqh. Sebab, jika semua persoalan syariah didasarkan hanya kepada Al-Qur'an dan Hadits, akan membingungkan masyarakat lantaran banyak ibadah yang dasarnya adalah ijma’ ulama.

Hal tersebut dikemukakan Ketua Umum PBNU, KH Said Aqiel Siroj saat memberikan ceramah dalam acara imtihan di Ponpes Nurul Qarnain, Desa Baletbaru, Kec. Sukwono, Kab. Jember, Rabu sore (27/7).<>

Menurut Kiai Said, saat ini ada sekelompok orang yang suka berseru agar masyarakat kembali kepada Al-Qur'an dan Hadits. Menurut mereka, katanya, sekarang amal dan ibadah masyarakat sudah tidak murni berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits, dicampur aduk dengan dasar lain, sehingga ibadahnya pun banyak yang dikategorikan bid’ah.

“Tidak sekedar menuduh bid’ah, bahkan mereka juga mengkafirkan orang tahlil, tibaan dan sebagainya,” jelasnya.

Sejatinya, tukas Kiai Said, orang yang menggembar-gemborkan kembali kepada Al-Qur'an dan Hadits itu menunjukkan kebodohan mereka sendiri. Pasalnya, tidak semua hukum ada dalam Al-Qur'an dan Hadits. Ia mencontohkan shalat, yang tidak semua tata cara shalat ada dalam Al-Qur'an. Sebab, Al-Qur'an memang menjelaskan sesuatu secara global saja.

“Di mana kita menemukan tata cara sholat yang sempurna, itu ada dalam kitab fiqh, ada di keterangan para ulama dan sebagainya,” ungkpanya.

Kiai Said juga menghimbau agar pengasuh pesantren tidak semua larut dalam politik praktis. Sebab, tugas utama pesantren adalah mencetak orang yang ahli di bidang agama dan ahli keilmuan yang dibutuhkan masyarakat sekarang dan mendatang. Sedangkan politik praktis, itu hanya sekedar sampingan sebagai salah satu ikhtiar media dakwah

“Pesantren itu lembaga tafaqquh fid din, harus mampu mencetak ahli agama yang mumpuni,” cetusnya di hadapan 1500-an hadirin.

Selain di pesantren tersebut, malam harinya Kiai Said juga mengisi imtihan di Ponpes As-Syafi’iyah, Bangsalsari, Jember. Di kedua pesantren tersebut, Kiai Said didampingi Sekretaris PCNU Jember, H. Misbahussalam

Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Aryudi A Razaq