Warta MUKTAMAR XI JATMAN

Kiai Thariqah Diharap Menjadi Penjaga Pluralisme

Kam, 12 Januari 2012 | 08:49 WIB

Malang, NU Online
Ditengah kondisi bangsa yang mengalami tantangan serius, para kiai Thariqah  diharapkan menjadi lampu penerang, penyejuk ummat menjaga pluralisme maupun bhinneka tunggal ika bangsa Indonesia. Selain itu Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah (Jatman) perlu memberikan kontribusi mewujudkan cita-cita kemerdekaan menjadi negara sejahtera, adil dan makmur serta selalu menjaga semangat nasionalisme.
<>
Demikian yang disampaikan Kepala Pusat Pembinaan Mental (Kapusbintal) TNI Brigjend Maksum Amin saat menyampaikan ceramah di depan peserta Muktamar Jatman di Pesantren Almunawariyah desa Sudimoro Bulu Lawang Malang, Rabu (13/1).

Lebih lanjut Amin mengatakan bangsa Indonesia sedang menghadapi tantangan yang sangat besar diantaranya  munculnya gerakan formalitas Islam maupun garis geras.

"Gerakan ini seringkali menjadi godaan kalangan pesantren termasuk kiai dan santri," tuturnya

Di awal paparannya, Ia  mengakui  peran  kiai NU sangat dominan dalam memperebutkan kemerdekaan. Ulama NU dalam melawan penjajah menggunakan tiga cara yakni uzlah atau mengasingkan diri ke pedesaan untuk menghindari provokasi penjajah, tidak kompromistis dan selalu bersama kekuatan lainnya.

"Kekuatan kiai NU yang paling besar pada saat KH.Hasyim Asy'ari mengobarkan jihad fi sabilillah melawan penjajah pada 23 Oktober 1945," tandasnya.

Dalam rangka mempertahankan NKRI, Maksum Amin menandaskan antara ulama dan umaro harus selalu bersatu. Disamping itu, komitmen NU melalui ukhuwah wathaniyah, Islamiyah dan ukhuwah insaniyah harus dijadikan landasan bersama antara NU dan TNI.

Terkait muktamar ini,  Maksum Amin menandaskan menjadi momentum yang tepat untuk mempersiapkan kesadaran berbangsa dan bernegara.
"Jika ini bisa dilakukan akan sangat luar biasa hasilnya," tegasnya usai ceramah kepada wartawan

 

Redaktur: Mukafi Niam
Penulis    : Qomarul Adib