Jakarta, NU Online
Bencana alam bertubi-tubi menimpa negeri ini. Belum selesai kita membangun Aceh akibat tsunami, muncul gempa Yogyakarta dan Jawa Tengah, lalu lumpur panas di Sidoarjo. Kini, gempa dan tsunami menimpa kawasan Pangandaran, Jawa Barat.
“Mudah-mudahan kita diberi ketabahan. Kita yakini ini cobaan untuk memperoleh kedudukan yang lebih tinggi di hadapan Tuhan. Kita tidak kemudian berputus asa. Banyak yang perlu dibenahi di negeri ini dengan penuh kesabaran,” kata Wakil Sekjen PBNU Iqbal Sullam kepada NU Online di gedung PBNU, Senin (17/7) malam, usai mengadakan pertemuan dengan para pengurus PBNU menjelang Munas Alim Ulama akhir Juli nanti.
<>Dikatakan, gempa tidak perlu dikaitkan dengan siapa dan kelompok mana yang memerintah negeri ini. “Kita harus berfikir rasional dan tidak memahami bencana dari unsur mistiknya saja,” kata Iqbal, mengutip kata kata Gus Dur.
Sementara itu, hingga Selasa pagi pukul 09.45 Gelombang Tsunami yang melanda wilayah Pantai Pangandaran, Kabupaten Ciamis Selatan, Jawa Barat, telah menewaskan sedikitnya 105 orang. Korban di sepuluh daerah bencana yakni Pantai Krapyak, Pantai Barat, Pantai Timur, Batu Hiu, Karang Tirta, Bojong Salawe, Batu Karas, Bulak Banda, Legok, dan Bulak Laut.
Pencarian korban terus dilakukan secara intensif oleh sedikitnya 450 personil TNI dari Kodim 0613 Ciamis dan 111 relawan serta ratusan nelayan dan warga setempat yang anggota keluarganya belum ditemukan.
Dilaporkan, sejumlah warga mencari peralatan medis hingga ke Tasikmalaya yang jaraknya puluhan kilometer dari Pangandaran. Hiruk-pikuk dan jeritan para korban membuat suasana semakin ngilu.
Koordinator Lapangan Tim Penanggulangan Bencana Lembaga Pelayanan Kesehatan (LPK) NU Avianto Muhtadi ketika dihubungi NU Online, Selasa dini hari, masih dalam perjalanan dari Posko Bencana Yogyakarta ke Pangandaran mengendarai mobil ambulan PBNU.
“Tapi kami terus berkoordinasi dengan teman-teman yang di sana. Kira-kira gempa dan tsunami di Pangandaran tidak sebesar di Aceh, mudah-mudahan tidak banya korbannya,” kata Avianto.
Menurut laporan badan survey geologi Amerika Serikat (United States Survey Geological-USGS), gempa tektonik yang terjadi pukul 15.19.22 ini berkekuatan 7,2 Skala Richter (SR) dengan pusat gempa di 170 kilometer ke arah selatan Pantai Sindang Barang Cianjur. Lokasi episentrum gempa sendiri berada sekitar 260 arah selatan Kota Bandung di 9,295 LS- 107,347 BT dan kedalamannya 48 kilometer. (nam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
4
Khutbah Jumat: Jangan Bawa Tujuan Duniawi ke Tanah Suci
5
Khutbah Jumat: Merajut Kebersamaan dengan Semangat Gotong Royong
6
Buka Workshop Jurnalistik Filantropi, Savic Ali Ajak Jurnalis Muda Teladani KH Mahfudz Siddiq
Terkini
Lihat Semua