Warta BANGUN PESANTREN DI NIAS

LAZIS NU Gandeng Telkomsel

Sel, 5 Desember 2006 | 07:35 WIB

Jakarta, NU Online
Setelah membangun pondok pesantren di Aceh, Nahdlatul Ulama (NU) kembali akan melakukan hal yang sama di Kabupaten Nias, Sumatra Utara. Kali ini, organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia itu, melalui Lembaga Amil Zakat Infak dan Sodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZIS) NU menggandeng perusahaan operator seluler Telkomsel

“Kita (LAZIS NU-Red) punya empat program; pendidikan, kesehatan, ekonomi dan sosial. Telkomsel akan turut mendukung salah satu program kita, yaitu pengembangan pendidikan berbasis pesantren di Nias,” kata Sekretaris PP LAZIS NU Mabroer MS kepada NU Online di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Selasa (5/12).

<>

Menurut Mabroer, pesantren yang akan didirikan di Gamu, Desa Mo’awu, Kecamatan Gunung Sitoli itu dibangun di atas tanah seluas 2 hektar. Untuk tahap pertama, lanjutnya, pihaknya akan membangun sebuah moshola pada awal Januari tahun depan. “Untuk itu, Telkomsel telah mencairkan dana sebesar Rp 250 juta. Setelah mushola selesai, akan diikuti dengan pembangunan fisik lainnya,” terangnya.

Dijelaskan Mabroer, pembangunan pesantren itu ditujukan agar kehadiran NU bisa lebih dirasakan oleh masyarakat di daerah yang pernah diguncang gempa akhir Maret 2005 silam tersebut. Apalagi, katanya, warga NU dan umat Islam di daerah tersebut terhitung kalangan minoritas. “Salah satu alasannya agar kehadiran NU di sana bisa lebih maksimal,” katanya.

Oleh karena itu, ujar Mabroer, NU tak sekedar mendirikan bangunan pesantren saja. Melainkan juga akan menyiapkan tenaga pengajar yang akan diperbantukan di pesantren di wilayah Ibukota Kabupaten Nias itu. Menurutnya, saat ini para ustad NU yang akan diperbantukan tersebut sudah siap. “Tinggal menunggu kapan pesantren tersebut selesai,” tandasnya.

Selain itu, Mabroer mengatakan, pihaknya juga akan melakukan kerja sama dengan harian Seputar Indonesia untuk menyukseskan program tersebut. Ia juga berharap, ada pihak lain yang bersedia membantu dalam pembangunan pesantren tersebut. “Semoga ada pihak lain yang mau bekerja sama dengan kami,” harapnya. (rif)