Warta

Maarif NU Setuju UN Susulan

Sen, 26 Juni 2006 | 13:13 WIB

Jakarta, NU Online
Keinginan adanya Ujian Nasional (UN) susulan bagi siswa yang tidak lulus dalam UN yang lalu terus bergulir. Lembaga Pendidikan Maarif NU, departemen pendidikan yang membawahi sekitar 11 ribu sekolah dibawah NU juga menginginkan agar pemerintah menyelenggarakan ujian susulan.

Wakil Ketua PP LP Maarif Aceng Abdul Aziz mengungkapkan bahwa ujian susulan ini penting untuk memberi kesempatan bagi para siswa yang tidak lulus saat ini agar tak perlu lagi mengulang ujian di tahun depan. “Tentu sangat mengecewakan bagi siswa yang tidak lulus apabila mereka tidak bisa melakukan ujian susulan,” tandasnya.

Namun demikian, jika pelaksanaan ujian susulan tak memungkinkan, Kang Aceng setuju jika mereka yang tidak lulus tersebut dapat mengikuti ujian melalui paket C. “Ini juga merupakan solusi, jangan sampai mereka mengulang. Tapi yang paling baik adalah diadakan ujian susulan,” imbuhnya.

<>

Dikatakannya bahwa Ujian Nasional merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia. Namun demikian, kelulusan yang ada sekarang ini merupakan usaha yang belum maksimal sehingga wajar saja diantara siswa banyak yang tidak lulus.

“Jika pemerintah memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan, tentunya harus dilakukan pembenahan secara serius. Banyaknya kasus siswa pandai yang tidak lulus juga menunjukkan bahwa sistem pengujian yang dilakukan belum memadai sehingga harus dilakukan perbaikan,” paparnya.

LP Maarif sendiri sepakat dengan pemberlakuan UN, namun bukan untuk menentukan kelulusan siswa, tetapi hanya untuk memetakan mutu pendidikan nasional. Kelulusan siswa sebaiknya ditentukan oleh sekolah masing-masing yang memang mengetahui kondisi dan kemampuan siswa.

Standar pendidikan nasional sangat penting sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. UN mungkin merupakan salah satu upaya pemetaan selain dari sistem akreditasi sekolah.

Sejauh ini Maarif belum mengetahui seberapa besar tingkat kelulusan sekolah yang dibinanya yang sebagian besar berupa madrasah mulai dari Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madarasah Aliyah. (mkf)