Warta

Masyarakat Tengger Istighotsah agar Bromo Tak Jadi Meletus

NU Online  ·  Sabtu, 25 Desember 2010 | 03:36 WIB

Pasuruan, NU Online
Ratusan umat muslim Tengger di Tosari, Kabupaten Pasuruan mengikuti istighotsah dan doa bersama di masjid besar Al-Mujahidin, Jumat (24/12). Acara yang dipelopori Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan ini digelar sebagai upaya untuk menolak datangnya balak dan bencana, khususnya agar Gunung Bromo tidak meletus.

Para jamaah baik wanita, maupun laki-laki asli suku Tengger brang kulon pemeluk agama Islam ini tampak begitu khusyuk saat mengikuti istighotsah. Mereka pun sangat berharap agar dihindarkan dari segala macam bencana, termasuk terjadinya letusan besar Gunung Bromo. Sebab dalam satu bulan terakhir, gunung itu terus mengalami erupsi.
>
Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan KH Sonhaji Abdus Somad mengatakan dengan digelarnya istighotsah itu, dirinya berharap tuhan yang maha esa, Allah SWT agar memberikan ketentraman dan keselamatan kepada warga suku Tengger. Karena status siaga yang disandang Gunung Bromo hingga saat ini, membuat warga khawatir.

“PCNU Kabupaten Pasuruan menggelar istighotsah ini, sebagai kepedulian kita akan kekhawatiran masyarakat sekitar Bromo, kalau-kalau Bromo ini akan meletus seperti Merapi. Selain itu, istigotsah ini digelar supaya masyarakat lain ikut berdoa,” kata KH Sonhaji Abdus Somad, seperti dikutip beritajatim.

Ditambahkan Sonhaji, dengan terjadinya erupsi dan hujan abu vulkanik gunung Bromo tersebut yang paling sangat dirugikan adalah masyarakat. Sebab, ribuan hektare lahan pertanian milik warga rusak. Masyarakat pun harus menanggung kerugian yang sangat besar. Karenanya, pihaknya berharap agar pemerintah mengganti kerugian tersebut.

“Pemerintah harus menghitung berapa kerugian yang dialami warga, akibat hujan abu vulkanik Gunung Bromo ini. Kasihan mereka,” terang Sonhaji. (nam)