Warta MUKTAMAR XI JATMAN

MATAN dan Muslimat Thariqiyyah akan Bersinergi dengan PMII dan Muslimat NU

Jum, 13 Januari 2012 | 05:35 WIB

Malang, NU Online

Muktamar Muktamar XI Jam’iyyah Ahlit Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah (Jatman) di Pondok Pesantren Al Munawwariyah, Bululawang, Malang, yang berlangsung sejak Selasa (10/1) lalu mendeklarasikan dua sayap organisasi atau lajnah baru yakni Mahasiswa Ahlit Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah atau MATAN untuk kalangan mahasiswa di lingkungan organisasi thariqah dan Muslimat Thariqiyyah untuk ibu-ibu. Selanjutnya dua sub organisasi thariqah ini akan bersinergi dengan sayap organisasi NU yang sudah ada yakni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Muslimat NU.<>

"Jangan dipahami bahwa munculnya MATAN dan Muslimat Thariqiyyah ini akan menyaingi PMII dan Muslimat NU. Kami berharap organisasi yang sudah lama (PMII dan Muslimat) bisa ngemong (membimbing) organisasi yang baru ini. Kita akan selalu bersinergi. Dengan semakin banyaknya pergerakan NU yang terorganisir di berbagai lini maka NU ini akan semakin besar," kata Sekretaris Panitia Muktamar XI Hamdani Mu'in di hadapan para peserta muktamar, sesaat sebelum dimulainya sidang pleno pembacaan hasil sidang komisi di ruang sidang utama muktamar, Jum'at (13/1) pagi.

Menurut Hamdani yang juga Wakil Sekjen Idaroh Aliyah Jatman, MATAN dan Muslimat Thariqiyyah ini menjadi solusi dari program kaderisasi thariqah di lingkungan kampus dan untuk kalangan ibu-ibu.


Hamdani yang juga ditujuk oleh Rois Am Idaroh Aliyah Jatman Habib Lutfi bin Ali bin Yahya menjadi fasilitator terbentuknya MATAN ini menyampaikan, terbentuknya MATAN juga dimaksudkan untuk memberikan warna tersendiri di lingkungan kampus.

"Selama ini kita khawatir dengan berbagai hal yang kontradiktif di lingkungan mahasiswa. Misalnya ketika mereka sering menyerukan gerakan moral, kalangan mahasiswa sendiri juga terlibat dalam kegiatan yang jauh dari moralitas, seperti tawuran dan demonstrasi yang menggunakan kekerasan," katanya.

MATAN juga diharapkan akan memberikan angin segar bagi perkembangan thariqah di lingkungan kampus, dan meminimalisir gerakan-gerakan radikal di kalangan mahasiswa. Hamdani menambahkan, MATAN  yang beranggotakan para pemuda yang masih enerjik ini diharapkan dapat aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan tarikat di level lokal, nasional dan internasional.

Dalam kesempatan itu Idaroh Aliyah, melalui instruksi Rais Am, memberikan mandat kepada pengurus Idaroh Wustho (wilayah) dan Idaroh Syu'biyah (cabang) untuk membentuk MATAN di daerah masing-masing. "Idaroh Wustho dan Idaroh Syu'biyah setelah muktamar ini wajib mendirikan MATAN di daerah masing-masing," demikian Hamdani mengutip instruksi Rois Am Idaroh Aliyah Jatman, Habib Lutfi bin Ali bin Yahya.

Penulis : A.Khoirul Anam