Warta

MCH Harus Beroperasi Sepanjang Tahun

Rab, 4 Mei 2011 | 13:45 WIB

Jakarta, NU Online
Media Center Haji (MCH) harus beroperasi sepanjang tahun, tidak ad hock atau dalam bentuk kepanitiaan karena persoalan haji demikian besar dan menyangkut pelayanan publik yang luas.

Hal tersebut dikemukakan praktisi pers Parni Hadi dan para pembicara lainnya Asro Kamal Rokan, Henri Subiakto, Ihwanul Kiram dalam seminar sehari Mewujudkan MCH sebagai Pusat Media dan Informasi Haji di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (4/5).<>

Seminar dipandu Ahmad Muhlis Yusuf dan mendapat perhatian luas dari kalangan pers dan Kementerian Agama.

Parni Hadi dan Asro Kamal Rokan sepakat bahwa MCH harus beroperasi sepanjang tahun. Sebab, pusat informasi haji itu harus menjadi tempat mencari informasi dan klarifikasi.

Bahkan Parni menyarankan MCH ke depan harus memiliki struktur tegas, tidak lagi hanya berada di bawah Kasubdit, karena beban pekerjaannya demikian besar. MCH ke depan harus nempel atau berada di Kantor Tekhnis Urusan Haji (TUH) Arab Saudi.

Ia berharap eksistensi MCH yang bekerja sepanjang tahun itu harus jelas dan segera diusulkan ke para pemangku kepentingan. MCH harus hadir secara permanen dan distrukturkan.

Siapa yang duduk di MCH itu, menurut Parni adalah orang birokrat berpengalaman, wartawan yang memahami perhajian dan kalangan profesional lainnya. Dengan demikian, informasi haji akan mengalir terus sepanjang tahun sejalan dengan tuntutan masyarakat.

Penyelenggaraan ibadah haji merupakan kegiatan nasional dan melibatkan banyak orang. Berhasil tidaknya, tergantung dari pelaksanaan haji itu sendiri juga pemberitaan medianya. Namun harus menjunjung tinggi aspek kebenaran tanpa mengabaikan aspek kritis, kata Asro Kamal Rokan.

Asro mengatakan, wartawan dalam peliputan haji harus menjunjung kebenaran. Bukan semata pada persoalan kritis atau tidak. Hal ini harus dapat perhatian agar kehadiran MCH dapat dirasakan oleh masyarakat.

Pada akhir seminar, Ahmad Muhlis mencatat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi pelayanan informasi penyelenggaraan haji. Antara lain, perlunya ditingkatkatkan perangkat pendukung wartawan dalam bekerja di MCH, personil yang harus memantau dan mendistribusikan informasi secara berkesinambungan.

Juga perlunya kerja sama antar media di tanah air dengan media Arab Saudi untuk memperkuat pendistribusian informasi, baik saat musim haji atau dalam masa persiapan musim haji, kata Muhlis. (ful)