Warta

Menteri Agama Pakistan Selamat dari Pembunuhan

NU Online  ·  Kamis, 3 September 2009 | 06:32 WIB

Islamabad, NU Online
Menteri Agama Pakistan Hamid Saeed Kazmi terluka dalam sebuah serangan di Islamabad, Rabu, 2/9 beberapa jam sebelum waktu berbuka puasa. Sopir yang
mengantarnya tewas dan seorang pengawal terluka.

Para penyerang memberondong mobil Menteri dengan peluru ketika rombongan baru saja meninggalkan kantor Depag di G-6 / 3, yang berjarak beberapa meter dari kantor polisi Aabpara.<>

Menurut keterangan salah seorang saksi, seorang penyerang berkendaraan motor berada di posisi Street 31 (ke arah Garden Avenue), sementara yang lain berada di sisi yang  berlawanan. Mereka melepaskan tembakan ke arah mobil Menteri dengan senapan laras panjang dan pistol dari dua arah tersebut.

Para penyerang memepet mobil Menteri sampai berjarak sekitar 50 meter dan terus menembak setelah sang sopir berusaha untuk mempercepat laju mobil. Namun sopir kehilangan kendali setelah ia terkena peluru di kepalanya dan menabrakkan mobil ke pohon di pinggir jalan.

Diberitakan oleh harian Dawn News sekitar 25 peluru menembus kap mobil, atap, pintu dan jendela samping. Menteri hanya terkena luka tembak di kakinya. Namun terdapat sebuah tas berisi dua senjata Kalashnikov, granat tangan dan pistol di lokasi kejadian yang diduga miliki para penyerang. Barang bukti tersebut langsung dikirim ke laboratorium dan tim investigasi tengah melacak penembak tersebut melalui sidik jari yang terdapat pada senjata.

Pengkriktik Taliban

Kazmi berafiliasi kepada ormas Brelvi dan dikenal sebagai Menag yang vokal mengkritik Taliban. Namanya terdaftar sebagai sasaran kelompok-kelompok ekstremis. Upaya pembunuhan ini disinyalir terkait dengan statemennya bersama dengan tokoh agama dari kalangan Barelvi moderat belum lama ini yang mengatakan bahwa aksi bom bunuh diri bukan ajaran Islam.

Upaya pembunuhan kepada tokoh agama adalah kali kedua untuk tahun 2009 ini, setelah terbunuhnya  ulama Islam terkemuka Allamah Sarfraz Naeem di Lahore pada awal tahun ini. Menag pun menurut salah seorang kerabatnya mengaku sering menerima ancaman bunuh dari orang yang tak dikenal selama beberapa bulan.

Perdana Menteri Yousuf Raza Gilani yang berada di luar negeri dalam kunjungan resmi mengutuk keras kejadian tersebut. PM memerintahkan aparat untuk menyelidiki kasus penembakan tersebut dan menyatakan bahwa  para pelaku kejahatan itu harus dihukum secara tegas dan adil. (mld)