Jakarta, NU Online
Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama akan diadakan di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya pada 27-30 Juli 2006. Munas dan Konbes mengundang 4000 peserta yang terdiri dari para perwakilan Pengurus Wilayah (PWNU) seluruh Indonesia dan para kiai pesantren.
“Nanti akan dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 28 Juli. Tanggal 27 Juli sebelum Munas dan Konbes ada acara silaturrahim para kiai seluruh Indonesia untuk menyamakan persepsi dalam menghadapi tugas NU ke depan,” kata Ketua Panitia Penyelenggara Munas dan Konbes, KH.Ma’ruf Amin dalam jumpa pers di gedung PBNU, Kamis (21/7), didampingi Ketua PBNU KH. Said Aqil Siradj dan HM. Rozi Munir.
<>Munas akan membicarakan beberapa persoalan penting, seperti globalisasi, universalisme dan HAM dalam perspektif NU. Penegasan kembali sikap NU terhadap NKRI dan Pancasila juga akan diumumkan dalam Munas. “Agar nanti tidak ada yang mensekularisasi Pancasila atau membenturkan Pancasila dengan Islam,” kata Kiai Ma’ruf.
Munas juga akan membincang kembali Fiqrah Nahdliyyah atau landasan berfikir NU yang dinilai kurang mendapatkan perhatian dari warga NU, terutama kalangan mudanya. Dikatakan, Fiqrah Nadliyyah menjadi acuan untuk mengoreksi kiprah NU selama waktu belakangan ini.
Beberapa persolan hukum fikih kontemporer seperti merubah wajah, kuis berhadiah, dan asas pembuaktiaan terbalik juga akan dibahas oleh para kiai dalam forum Munas.
Sementara itu, Konbes dilaksanakan oleh para pengurus PBNU, PWNU dan lembaga-lembaga di bawah naungan NU yang menangani bidang-bidang khusus. Forum ini merupakan evaluasi tengah kepengurusan, terhitung semenjak Muktamar XXXI NU di Donohudan Jawa Tengah, akhir 2004 lalu.
“Tanggung jawab NU semakin besar. Kita akan berkonsolidasi. Kita ingin agar jangan sampai ada wilayah, cabang dan ranting NU yang tidak bekerja dengan baik; agar tidak ada yang mabniyyun ‘alassukun,” kata Kiai Ma’ruf.
Dikatakan, Konbes tidak akan membicarakan apapun tentang partai politik. Berpegang pada keputusan Muktamar Donohudan, NU tidak akan terkait sama sekali dengan partai manapun. “Tidak ada pembicaraan masalah partai, apalagi capres cawapres. Itu masih jauh,” tegas Kiai Ma’ruf. (nam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
4
Khutbah Jumat: Jangan Bawa Tujuan Duniawi ke Tanah Suci
5
Khutbah Jumat: Merajut Kebersamaan dengan Semangat Gotong Royong
6
Buka Workshop Jurnalistik Filantropi, Savic Ali Ajak Jurnalis Muda Teladani KH Mahfudz Siddiq
Terkini
Lihat Semua